Dedi Mulyadi : Yang Berdosa Pada Petani Itu Kita, Dulu Kita Ubah Pertanian Organik Menjadi Pestisida

- 4 Februari 2021, 19:52 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi /Instagram dedimulyadi71/
PRIANGANTIMURNEWS- Komisi IV DPR RI raker dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dalam siaran ulang TV Parlemen Dedi Mulyadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Golkar / Dapil Jabar diberikan kesempatan untuk berbicara dan  terus memberikan masukan pada Menteri Pertanian.
 
Dedi Mulyadi menerangkan bahwa, Kita harus belajar pada kampung adat di baduy di Cipta Gelar di Sinar Resmi  tanpa bantuan PPL, tanpa kepala Dinas Pertanian, Punya padi sendiri, unggul, kemudian lumbung padinya penuh bahkan bisa menyediakan cadangan sampai 100 tahun mereka masih punya padi yang utuh. Kamis, 04 Februari 2021 dilihat dari siaran ulang TV Parlemen.
 
"Dan yang paling menari hari ini adalah di Baduy tidak ada Kepala Dinas Kesehatan, tapi tidak ada Covid-19," ujarnya pada hadirin raker dengan Menteri Pertanian.
 
 
Ia juga menegaskan, karena itulah kecerdasan itu harus diutamakan, kenapa kita tidak cerdas. Karen kita sekolah di luar negeri, kita harus mengikuti pikiran orang luar, orang luar negeri jualan sama kita, sehingga kita menjadi agen menjual barang mereka. Paradigma inilah yang harus dibangun. 
 
"Saya tegaskan disini, Yang berdosa sama petani itu kita, dululah kita yang merubah pertanian organik menjadi pertanian pestisida," kata Dedi Mulyadi Komisi DPR RI Komis IV Partai Golkar Jabar.
 
 
Lanjutnya, Kementerian Pertanian sekarang ini tidak punya alat yang sehebat dulu, setelah itu kewenangan PPL nya dibawah Bupati dan Wali Kota, diperintah oleh menteri, beda partainya, bupatinya gak nurut, beda lagi, rusak lagi dan itulah bedanya.
 
"Zaman era Pak Harto dan sekarang itu beda" pungkasnya***

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x