Network
PRIANGANTIMURNEWS- Suasana di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Banjar mendadak haru ketika beberapa letusan senjata api mengiringi prosesi pemakaman rajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Almarhum Pratu Anumerta Ginanjar Arianda, Rabu, 17 Februari 2021.
Proses pemakaman jenazah Pratu Ginanjar Arianda yang gugur saat menjalankan tugasnya di Papua Intan Jaya dipimpin langsung Dandim 0613/Ciamis Letkol Czi Dadan Ramdani sebagai inspektur upacara.
Sebelumnya ramai dipemberitaan di media elektronok, telah terjadi kontak senjata antara anggota TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat, 22 Januari 2021.
Baca Juga: Mau Bantuan Uang Kuliah Rp 6,6 Juta Per Semester , Segera Datfar ke laman kip kuliah.kemdikbud.go.id
Dalam kontak senjata yang terjadi di Kampung Titigi Intan Jaya, satu anggota TNI tewas karena mengalamu lika tembak. Yang ternyata dia adalah Pratu TNI Ginanjar Arianda warga Kota Banjar.
Tampak hadir orang tua, keluarga, kerabat serta pacar sekaligus calon istri almarhum mengikuti proses pemakaman jenazah Pratu Ginanjar Arianda.
Usai prosesi pemakaman, Dede ayahanda almarhum Pratu Ginajar Arianda mengatakan, sempat melakukan kontak dengan anaknya (Almarhum) melalui telepon setelah dirinya pulang dari tempat kerja sebagai karyawan di pabrik pupuk Kota Banjar pada hari Minggu sore sekitar pukul 16.30 WIB. Kata Dede, ketika dirinya sampai dirimah, istrinya sedang menerima telpon dari almarhum.
“Almarhum mengabarkan kondisinya sedang sehat dan minta dimasakin ikan asin. Saya berpesan agar Ginajar cepat pulang, nanti mau di gorengin ikan gurame,” ujar Dede ayah dari amlarhum Pratu Ginanjar.
Baca Juga: Wow, Cewek Ini Saat Bugil Cukup Menutup dengan Rambut Panjangnya
Dede mengatakan, almarhum merupakan anak bungsu daru dua bersaudara. Dirinya mengaku dari sejak kecil hingga dewasa saat ini tidak pernah menyentil telinga anaknya.
Menurut Dede, sejak lulus SMK, almarhum sempat dua kali gagal daftar bintara dan tantama TNI. Dan yang daftar ketiga almarhum baru diterima di tantama TNI AD.
“Diterima di tantama TNI AD dan ditugaskan pertama di Kodam 4 Purbalingga,” ujarnya.
Dede berharap, memohon doanya untuk almarhum mudah-mudahan husnul khotimah amal baiknya. Dan kepada pemerintah pusat agar bisa menyelesaikan konflik di Papua.
“Biar anak saya yang terakhir jadi korban,” ucap Dede, seraya dirinya mengatakan, almarhum paling senang masakan ibunya.
Baca Juga: Budi Budiman Diberhentikan dari Wali Kota Tasikmalaya, Yusuf Terima SK Mendagri
Sementara Mira calon istri almarhum menambahkan, pacarnya (almarhum) selalu minta didoakan setiap hari. Rencananya kata Mira, almarhum mau pulang pada bulan Maret besok.
“Saya sedan melaksanakan KKN di Tasikmalaya dan sering komunikasi sama almarhum. Katanya saya gak usah datang kerumahnya, biar almarhum yang tengokin saya dan langsung melamar,” ucap Mira.
Dandim 0613 Ciamis Letkol CZI Dadan Ramdani Ssos MAP menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas gugurnya salah satu prajurit TNI yang tengah melaksanakan tugas operasi di Timika Papua.
Baca Juga: Dua Bulan Hilang, Sepeda Motor Ditemukan di Grup Jual Beli Motor di Medsos
"Kita berikan penghargaan yang setinggi-tingginya, telah berjuang demi negara dan bangsa. Dan Terimakasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam proses pemberangkatan jenazah dari Papua hingga pemakaman," kata Dandim 0613/Ciamis.
Dia berharap, mudah-mudahan dengan perjuangan almarhum bisa dijadikan pelajaran dan semuanya juga bisa mewarisi semangat almarhum untuk membela tanah air.
Biodata almarhum Ginanjar Arianda (22) lahir di Kota Banjar 20 Mei 1999 dari kesatuan Yonif 406/CK Brigif-4/DR Jabatan Tabakpan 4 Ru 3 Ton 2 Kipan A berpangkat Pratu Anumerta berasal dari Lingkung Sumanding Wetan RT 01/24 Gang Yudistira Kelurahan Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar.***
