Yuk Ikutan Petani Milenial, Penghasilan Diproyeksikan Meraup untung Rp4,4 per Bulan

- 14 April 2021, 22:17 WIB
ILUSTRASI Petani Milenial di Bojonegoro Bisa Raup Omzet Hingga 100 Juta di Tengah Pandemi COVID-19
ILUSTRASI Petani Milenial di Bojonegoro Bisa Raup Omzet Hingga 100 Juta di Tengah Pandemi COVID-19 /Pixabay

"Dalam setiap panen, dari jumlah benih itu setiap petani akan memperoleh laba Rp 11,258 juta," ucapnya.

Adapun untuk budidaya nila, menurutnya akan panen setiap empat bulan sekali. Dalam sekali panen nila, para petani muda ini diproyeksikan mendapat laba Rp17,69 juta. "Jadi setiap bulannya Rp 4,42 juta/bulan," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Untuk Daerah Tasikmalaya dan Sekitarnya Ramadhan ke 3, Kamis 15 April 2021

Sedangkan untuk budidaya udang, lanjut Hermansyah, pihaknya menyiapkan lahan di Cibalong, Kabupaten Garut bagi enam PIM. Di atas lahan milik Diskanla Jawa Barat itu, kelompok tani tersebut akan memanfaatkan tambak seluas 1.300 meter persegi yang akan diisi 270 ribu benih udang.

Jika berhasil, masing-masing pembudidaya udang milenial ini diproyeksikan meraup untung Rp7,1 juta/bulan. "Udang juga sama, panennya setiap empat bulan sekali," katanya.

Agar target itu tercapai, Diskanla Jawa Barat mendampingi PIM sejak awal, mulai dari pembekalan terkait analisa kelayakan dan penyusunan rencana kerja, pengenalan teknologi, hingga teknik pengemasan dan pemasaran. Selain itu, pihaknya juga melakukan pengawasan dan evaluasi langsung ke setiap PIM.

Lebih lanjut Hermansyah katakan, saat ini masing-masing PIM sudah memulai aktivitasnya. "Bulan April ini masih tahap pengadaan sarana," katanya.

Baca Juga: Kemnaker Jelaskan Siapa yang Berhak Mendapatkan THR Keagamaan

Untuk budidaya lele, dia memproyeksikan sudah bisa dipanen pada Juni, sedangkan untuk nila dan udang pada Agustus mendatang. "PIM intensif (di lahan Diskanla) angkatan I ini akan berakhir dalam waktu setahun. Selanjutnya akan direkrut PIM intensif angkatan II, III, dan seterusnya," katanya.

Dia berharap setiap angkatan PIM bisa berkembang dan mandiri usai menjalani program tersebut. "Kalau berhasil, mereka pasti memiliki keinginan untuk mengembangkan usaha mereka di tempat lain, tidak terus-terusan di sini. Kalau terus di sini, berarti mereka tidak berkembang," kata dia.*** (Ecep Sukirman/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah