“Dulu (kasus) Marsinah saja kan orang sudah menyerah. Tapi ketika saya masuk (tahun 2000) Alhamdulillah terungkap secara scientific investigation dan saya berikan hasilnya kepada negara ini”, tutur Anton Charliyan.
Sekedar mengingatkan, Marsinah adalah seorang aktivis dan buruh pabrik pada masa Orde Baru yang bekerja pada PT. Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia diculik dan kemudian ditemukan terbunuh pada 8 Mei 1993, setelah menghilang selama tiga hari.
Mayat Marsinah ditemukan di hutan yang berada di dusun Jegong, desa Wilangan dengan tanda-tanda bekas penyiksaan berat. Selama 7 tahun kasusnya menjadi misteri, akhirnya sukses terungkap saat Anton Charliyan ditunjuk untuk menjadi penyidik kembali kasus yang menghebohkan itu pada tahun 2000.
Dalam menghadapi kasus seberat apapun, ungkap Anton Charliyan yang kini aktif menjadi pemerhati budaya ini, tidak ada permasalahan yang tidak bisa diungkap.
Baca Juga: Mahasiswa IPB Ditemukan Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya
“Yang penting kita serius ulet dan adanya evaluasi serta tim bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing”, ujar Abah Anton
Kronologis kejadian
Sekedar mengingatkan, kasus pembunuhan Subang atau pembunuh ibu dan anak di Subang yang meminta korban jiwa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) itu cukup menggegerkan karena tergolong sadis.
Jasad Tuti (ibu) dan Amalia (anak) ditemukan sudah tak bernyawa penuh darah di dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak. Kabupaten Subang, Jawa Barat.