Rawan Gempa Tsunami, UI Gandeng PHRI dan BPBD Lakukan Simulasi Tanggap Darurat di Pangandaran

- 19 Januari 2022, 18:29 WIB
Para peserta saat mengikuti simulasi tanggap bencana gempa bumi yang dipandu oleh petugas BPBD Pangandaran dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Fakultas Hukum Universitas Indonesia di pantai Batu Karas, Rabu, 19 Januari 2022.
Para peserta saat mengikuti simulasi tanggap bencana gempa bumi yang dipandu oleh petugas BPBD Pangandaran dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Fakultas Hukum Universitas Indonesia di pantai Batu Karas, Rabu, 19 Januari 2022. /PRMN/AGUS KUSNADI/

PRIANGANTIMURNEWS- Dalam simulasinya, sejumlah pengusaha hotel dan restoran berhamburan dari lantai dua melalui anak tangga ke luar gedung untuk menyelamatkan diri setelah mendengar suara sirine pertanda telah terjadi gempa berkekuatan MAG 8,9 Skala Richter..

Simulasi tanggap bencana ini digelar oleh Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Jakarta bekerjasama dengan Himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran di objek wisata pantai Batu Karas, Rabu, 19 Januari 2022. Tampak hadir perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Pangandaran.

Sebelum dilaksanakan simulasi, narasumber dari petugas BPBD Pangandaran memberikan memberikan paparan dan kiat-kiat dan langkah strategis saat menghadapi bencana gempa bumi kepada para pengusaha hotel dan restoran di objek wisata pantai Batu Karas.

Baca Juga: Resmi, Gaga Muhammad Dituntut 4,5 Tahun Penjara, dan Denda Rp10 Juta

Ketua BPC PHRI Kab Pangandaran Agus Mulyana mengatakan, Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) mengadakan program pengabdian masyarakat di Kab Pangandaran dengan topik pendidikan tanggap bencana untuk masyarakat yang berada di daerah rentan gempa bumi dan tsunami yang ditujukan kepada perwakilan hotel dan restoran.

"Untuk kegiatan ini kami melibatkan perwakilan dari pengusaha hotel dan restoran yang ada di objek wisata pantai Batu Karas Cijulang," kata Agus.

Sementara Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Indonesia Gunarsha Sujatnika menjelaskan, kenapa pihaknya memilih Pangandaran sebagai pusat kegiatan tanggap darurat bencana, karena kata dia, Pangandaran merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi rawan bencana gempa dan tsunami.

Baca Juga: Tak Hanya Bau, Ini 6 Manfaat Kentut yang Jarang di Ketahui untuk Kesehatan

"Apalagi di daerah pesisir pantai Pangandaran," kata Gunarsha Sujatnika.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x