Aktifis Lingkungan Menentang Pembangunan Jalan Tol Sorengan-Ciwedey-Pangalengan

- 10 Juni 2022, 06:48 WIB
Para aktivis lingkungan berunjuk rasa menentang pembangunan jalan tol Sorengan-Ciwedey-pangalengan di depan Kantor Pemkab Bandung, Soreang, Kamis 9 Juni 2022
Para aktivis lingkungan berunjuk rasa menentang pembangunan jalan tol Sorengan-Ciwedey-pangalengan di depan Kantor Pemkab Bandung, Soreang, Kamis 9 Juni 2022 /Hendro Husodo/Pikiran Rakyat


Selain itu, dia menyatakan, rencana pembangunan jalan tol tersebut juga tidak diawali dengan kajian akademis atau kajian ilmiah.

Baca Juga: Rumah Warga di Malangbong Garut Roboh, BPBD Pastikan Lubang Penyebab Rumah Roboh Bukan Faktor Alam

"Tahu-tahu rencana ini disosialisasikan. Kami sangat menolak keras," ujar Wahidin, yang merupakan Manager Advokasi dan Kampanye Walhi Jawa Barat.


Menurut dia, perubahan fungsi lahan di Kabupaten Bandung saat ini sudah semakin tinggi, bahkan mencapai 15-20 hektare dalam setahun, yang pada akhirnya turut memengaruhi perubahan iklim.

Alih fungsi lahan itu terjadi di bantaran sungai, persawahan, hingga perbukitan.

Baca Juga: Sopir Truk Pembeli Gadis Cantik Jadi Buronan Satreskrim Polres Garut


"Hal itu juga tidak terlepas dari intervensi izin-izin wisata alam yang begitu marak, lalu izin-izin tambang. Belum lagi penurunan fungsi cagar alam, intervensi pembangunan infrastruktur, hingga lahan-lahan kritis yang belum terselesaikan," paparnya.


Wahidin mengatakan, kondisi tersebut telah memicu kejadian bencana banjir dan longsor, termasuk banjir bandang yang baru-baru ini terjadi di daerah Ciwidey.

Apalagi, dia menambahkan, lahan kritis di Kabupaten Bandung diprediksi sudah mencapai lebih dari 30 hektare.

Baca Juga: Jasad Emmeril Kahn Mumtadz Ditemukan: Ridwan Kamil Ucapkan Syukur dan Terima Kasih

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah