Terlepas dari polemik kata 'maneh' tersebut, kali ini priangantimurnews.com akan membahas mengenai bahasa Cirebon tempat Muhammad Sabil tinggal.
Cirebon yang secara wilayah masuk kedalam wilayah Provinsi Jabar yang mayoritas masyarakatnya dalam kehidupan sehari-hari menggunakan bahasa ibu yakni bahasa Sunda.
Tetapi masyarakat Cirebon selama ini mayoritas masyarakatnya dalan keseharian justru tidak menggunakan bahasa Sunda. Bahasa Cirebon unik dan berbeda dari daerah lain di Jawa Barat.
Bahasa Cirebon dikenal dengan bahasa Jawa Cirebon. Bahasa ini merupakan perpaduan antara bahasa Sunda dan bahasa Jawa Kuno.
Contoh bahasa Jawa kuno yang sampai sekarang terdapat pada kosa katanya adalah penggunaan kata 'ingsun' (saya) dan 'sira' (kamu) dua kata berasal dari bahasa Jawa kuno yang sudah tidak dipakai dalam bahasa Jawa baku yang sekarang dipakai.
Pengaruh kebudayaan Cirebon juga merupakan perpaduan dari budaya Sunda dan Jawa. Tetapi budaya Jawa lebih mendominasi kehidupan masyarakat Cirebon.
Pada masa dulu, Cirebon pernah menjadi pusat perdagangan dan banyak orang-orang beretnis dan berbahasa jawa melakukan bisnisnya di daerah ini.
Baca Juga: Ribuan Botol Miras Dimusnahkan, Demi Tercipta Ketertiban Selama Bulan Ramadhan 1444 Hijriyah
Kondisi ini pengaruh budaya dan bahasa jawa di wilayah Cirebon semakin kuat.