Kasus Kematian Akibat Amoeba Pemakan Otak Pertama di Korsel, Kenali Sebab, Gejala dan Pengobatan!

29 Desember 2022, 17:41 WIB
Ilustrasi amoeba pemakan otak /

PRIANGANTIMURNEWS – Korea Selatan (Korsel) melaporkan kasus kematian pertamanya yang disebabkan oleh infeksi yang diakibatkan oleh amoeba Pemakan otak atau yang dikenal dengan nama ilmiah Naegleria Fowleri yang menyerang seorang kakek berumur 50 tahun.

Dilansir dari indianexpress.com, dilaporkan pada hari Senin, 26 Desember 2022 bahwa kakek tersebut baru saja pulang dari Thailand setelah berada di negara tersebut selama empat bulan dan meninggal 10 hari setelah menunjukan gejala infeksi yang fatal.  

Kakek tersebut kembali ke Korea Selatan pada 10 Desember 2022, selang satu hari sang kakek dibawa ke ruang gawat darurat setelah mulai merasakan gejala: sakit kepala, muntah, pegal dileher dan bicara cadel laporan dari Badan Pengendali dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Baca Juga: Real Valladolid Vs Real Madrid, Berikut Jadwal, Prediksi dan Link Streaming Laga Kedua Tim

Dilaporkan kakek tua itu meninggal pada 21 Desember, dan ditemukan bahwa yang menyebabkan kematian tersebut adalah infeksi yang disebabkan oleh Naegleria Fowleri.

1)      Lalu, Apa sebenarnya Naegleria Fowleri itu?

Naegleria adalah sejenis amoeba, organisme bersel tunggal dan hanya satu spesies saja dari jenis Naegleria yang menyerang manusia yaitu Naegleria Fowler. 

menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS. Ini pertama kali ditemukan di Australia pada tahun 1965 dan umumnya ditemukan di perairan air tawar yang hangat, seperti mata air panas, sungai, dan danau.

 Baca Juga: Waspada! Gelombang Tinggi Ancam Wilayah Selatan Jawa Barat, Ini Kata BMKG

2)      Bagaimana sebab amoeba tersebut menginfeksi?

 

Cara amoeba menginfeksi adalah dengan memasuki tubuh manusia melalui hidung yang kemudian mengalir ke otak.

Hal tersebut terjadi ketika seseorang berenang, menyelam dan bahkan ketika mencelupkan kepala ke air tawar. Berikut adalah faktornya :

  1. Berenang di air tawar. orang terindikasi sakit setelah berenang di danau air tawar dalam 2 minggu terakhir.
  2. Menuju ke tempat beriklim hangat, karena amoeba berkembang di air panas atau hangat.
  3. Usia anak-anak dan orang dewasa muda adalah kelompok usia yang paling rentan terinfeksi.

 Baca Juga: Innalilahi! Pemotor Tewas Terlindas Truk Tangki Pertamina Pembawa LPG di Jakarta Utara

Dari beberapa kasus ditemukan sebab infeksi adalah ketika korban membersihkan hidung mereka dengan air yang telah terkontaminasi oleh amoeba tersebut, masuk kedalam otak, serta menghancurkan otak sebagai pengganti makananya yang berupa bakteri.

Menyebabkan infeksi berbahaya yang dikenal sebagai meningoencephalitis amuba primer (PAM), menurut CDC.

3) Seperti apa saja gejalanya?

Gejala yang disebabkan oleh tanda-tanda PAM biasanya muncul dalam satu hingga 12 hari setelah terkena infeksi. Awal gejala mirip meningitis:

-Sakit kepala

-mual

-demam.

Baca Juga: Lesti Senang! Bos Indosiar Tegaskan Lesti Siap Gemparkan HUT Indosiar ke-28

Kemudian berlanjut ke tahap:

-kaku leher

-kejang-kejang

-halusinasi

-bahkan koma.

 Badan kesehatan masyarakat AS juga mengamati bahwa infeksi menyebar dengan cepat dan rata-rata menyebabkan kematian dalam waktu sekitar lima hari.

 Baca Juga: Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh Agar Tidak Mudah Lelah

4)      Seperti apa pengobatannya?

Dikarenakan infeksi Naegleria fowleri jarang terjadi dan berkembang dengan cepat.

Para ilmuwan belum dapat mengidentifikasi pengobatan yang efektif dan karena hanya segelintir orang pula yang mampu bertahan hidup dari infeksi ini dari kasus yang sedikit.

Saat ini, dokter mengobati dengan kombinasi obat-obatan, antara lain amphotericin B, azithromycin, fluconazole, rifampisin, miltefosine, dan dexamethasone. Obat antijamur amphotericin B biasanya disuntikkan melalui pembuluh vena atau saraf tulang belakang.

Namu, beberapa upaya pencegahan bisa dilakukan sebagai bentuk meminimalisir infeksi amoeba tersebut, seperti:

Baca Juga: Usai Kalah di Piala Dunia 2022, Ini Sikap Mbappe ke Messi di PSG, Canggung Banget!

-Memilih tempat untuk berenang di danau atau berendam.

-Selalu bersihkan hidung, kepala dan mandi kembali setelah berenang gunakan sabun.

-Sebisa mungkin hindari rutin berenang, lebih baik diselingi waktu senggang.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: indianexpress.com

Tags

Terkini

Terpopuler