Network
PRIANGANTIMURNEWS - Bencana non alam Covid-19 tidak melihat latar belakang negara maju atau tidak. Negara adikuasa Amerika Serikat (AS) ternyata juga menyediakan varian delta juga.
Demikian Ilmuwan RA Adaninggar,dr.Sp.Pd.PD yang ditulis dalam instagrammya @drningz.
"Masalahnya sama, semakin banyak kasus yang butuh perawatan RS secara bersamaan, faskes akan kewalahan," kata Adaninggar seperti dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Instagram @drningz, Kamis 19 Agustus 2021.
Baca Juga: Kemendikbud Ristek Siapkan Rp 745 Miliar, Cek Persyaratan Bantuan UKT Mahasiswa Rp 2,4 Juta
Kata Adaninggar bila kita baca lagi dengan seksama, jika terjadi kasus yang sangat tinggi di negara-negara bagian AS yang memang masyarakat sudah mulai lengah.
"Masyarakat sudah mulai abai protokol kesehatan. Semakin banyak kegiatan berkerumun, dan rendahnya cakupan vaksinasi," kata Adaninggar.
Ia melanjutkan, di AS, laju misinformasi dan hoax juga sangat terkait dengan anti vaksin di daerah-daerah dengan cakupan vaksinasi yang rendah.
"Ternyata infeksi Covid varian Delta berdampak sangat signifikan juga di daerah bagian AS tersebut," katanya.
Baca Juga: Masih Dibuka, Kartu Prakerja Gelombang 18, Ini Cara Mudah Daftar dan Lolos
Hal ini menunjukkan bahwa selama pandemi masih ada yang kita belum aman sama sekali.
