PRIANGANTIMURNEWS - Dalam diskusi daring yang diikuti pada Kamis 18 Januari 2024, dr. Arie Cahyono, Sp.THTBKL, Subsp.LF(K), seorang Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah Kepala dan Leher, memberikan penjelasan terkait tindakan operasi pada kasus radang amandel atau tonsilitis.
Menurutnya, tidak semua kasus memerlukan operasi, kecuali jika kondisi sudah parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Pada kasus tonsilitis menjadi mutlak dilakukan operasi ketika tonsil membesar, sehingga menyebabkan kesulitan menelan pada pasien, mengganggu saat tidur, atau muncul tumor," ungkap dr. Arie Cahyono, yang berpraktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
Baca Juga: Apa Manfaat Makan Belimbing Wuluh Bagi Kesehatan, Ini Lima Manfaatnya
Operasi pada radang amandel juga perlu dipertimbangkan pada kondisi-kondisi tertentu, seperti jika gejala terus muncul selama lebih dari 2 minggu, obat simptomatik dan antibiotik tidak efektif, atau jika terdapat risiko komplikasi yang sulit ditangani.
Bagi anak-anak di bawah lima tahun, perlu diperhatikan bahwa daya tahan tubuh belum sebaik anak-anak berusia 10 tahun ke atas. Oleh karena itu, risiko kesehatan yang mungkin terjadi pada anak perlu dipastikan sebelum melakukan operasi tonsilitis atau radang amandel.
Dokter Arie menekankan bahwa keputusan untuk menjalani operasi harus dipertimbangkan dengan cermat, melihat kondisi umum pasien, dan mempertimbangkan risiko serta manfaatnya.
Baca Juga: Minum Air Mineral yang Tepat Berdasarkan Usia! Yuks Simak Takarannya
Setelah operasi, pasien perlu beristirahat penuh selama 3-7 hari dan mengonsumsi makanan lunak untuk mengurangi rasa nyeri. Hindari makanan panas, keras, dan pedas selama proses pemulihan.