Kenapa Tidak Semua Individu Bisa Lakukan Puasa Intermiten? Ini Penjelasannya

- 25 Februari 2024, 11:32 WIB
Ilistrasi Makan bersama/Puasa intermiten atau diet puasa dapat membantu menurunkan berat badan/
Ilistrasi Makan bersama/Puasa intermiten atau diet puasa dapat membantu menurunkan berat badan/ /pexels @August de Richelieu/


PRIANGANTIMURNEWS - dr. Martha Rosana, seorang Spesialis Penyakit Dalam dengan fokus pada Divisi Metabolik, Endokrin, dan Diabetes di Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Fakultas Kedokteran UI (Universitas Indonesia), menyatakan bahwa sementara pembatasan periode waktu saat makan atau puasa intermiten dapat dianggap aman, tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk semua orang.

Pada seminar daring yang diadakan pada Sabtu, 24 Februari 2024, dr. Martha menjelaskan bahwa meskipun puasa intermiten dapat menjadi pilihan yang aman bagi sebagian besar orang dengan potensi manfaat seperti pengurangan berat badan dan kontrol terhadap rasa lapar serta kenyang, tetapi tidak seluruh kelompok dapat melakukannya dengan aman.

Martha menyebutkan bahwa puasa intermiten atau diet puasa dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara mengurangi total asupan kalori dan juga memberikan dampak positif pada kondisi metabolik seperti tekanan pada darah, tingkat gula darah, kadar lemak, serta kolesterol darah.

Baca Juga: Bawang Putih Jika Dimakan Mentah, Simak Disini Yuk 9 Macam Khasiatnya!

Selain itu, metode ini juga dapat mendukung perubahan gaya pola hidup yang berkelanjutan dan membantu individu dalam usaha berhenti merokok.

Meskipun demikian, Martha memberikan peringatan bahwa terdapat kelompok-kelompok tertentu berisiko mengalami gangguan kesehatan jika mereka menjalani puasa intermiten, sehingga perlu berhati-hati dalam menerapkan metode ini sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.

Individu yang perlu mendapatkan perhatian khusus sebelum memulai puasa intermiten termasuk ibu hamil, ibu menyusui, penderita diabetes, penderita refluks gastroesofageal (GERD) dengan gastritis yang tidak terkontrol, penderita penyakit ginjal juga liver tahap lanjut, serta individu dengan kondisi kesehatan lainnya.

Baca Juga: Konsumsi Kopi Yang Berdampak Buruk, Ini 9 Di Antara Kebiasaan Tanpa Disadari!

Menurut Martha, penting bagi kelompok ini untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, sehingga tidak disarankan bagi mereka untuk memulai puasa intermiten sebelum kondisi tubuh benar-benar fit.

Halaman:

Editor: Rahmawati Huda

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x