Indonesia Alami Lonjakan Kasus Demam Berdarah, Kemenkes Serukan Warga Terapkan 3M

- 22 Agustus 2023, 07:00 WIB
   Nyamuk Aedes Aegypti menjadi lebih  agresif ketika musim kemarau tiba, frekuensi gigitan meningkat 3-5 kali lipat dari keadaan normal.
Nyamuk Aedes Aegypti menjadi lebih agresif ketika musim kemarau tiba, frekuensi gigitan meningkat 3-5 kali lipat dari keadaan normal. /Freepik/

PRIANGANTIMURNEWS - Kasus Demam Berdarah tengah mengalami lonjakan di Indonesia dalam kurun waktu 35 minggu terakhir sejak musim kemarau tiba.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, Imran Pambudi.

Dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin, 12 Juni 2023 lalu terkait Peringatan Hari Demam Berdarah ASEAN.

Baca Juga: Tepok Nyamuk Versi Gubernur Jabar, Ini Dia Tipsnya!

Dirinya menyampaikan perubahan situasi yang akan semakin serius mengenai kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia kedepannya.

Dalam laporan 22 minggu pertama sejak Januari hingga Mei 2023 saja, terdapat 35.694 kasus DBD yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dimana laporan kasus DBD tertinggi berada di Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan total kasus sebanyak 6.398 orang positif DBD.

Begitu pula dengan Bali dan Jawa Tengah (Jateng), yang masing-masing terjadi kasus DBD sebanyak 3.678 dan 3.068 orang positif DBD.

Baca Juga: Bandung Cegah DBD dengan Bakteri Wolbachia, Inovasi Efektif yang Teruji dalam Menekan Penyebaran Kasus

Diikuti dengan kasus DBD di Jawa Timur (Jatim) dengan total 2.551 kasus, Nusa Tenggara Barat (NTB) berjumlah 2.323 kasus, dan Ibukota Jakarta sebanyak 2.213 kasus.

Halaman:

Editor: Muh Romli

Sumber: kemenkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x