Wamenag Dukung Kepolisian Usut Kasus Jozeph Paul Zhang, Umat Islam Agar Dapat Menahan Diri

19 April 2021, 06:00 WIB
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi / Kementerian Agama/

PRIANGANTIMURNEWS- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mendukung aparat kepolisia untuk melakukan langkah hukum terkait dengan tindakan yang dilakukan Jozeph Paul Zhang.

Tindakannya itu kata Zainut telah menebarkan rasa kebencian dan permusuhan kepada umat Islam. Apa yang diucapkan sangat melukai perasaan umat Islam dan dapat menimbulkan situasi yang mengganggu harmoni kehidupan umat beragama di Indonesia.

Demikian Wamenag dalam siaran persnya, Minggu 18 April 2021.
Wamenag mendukung langkah aparat kepolisian untuk melakukan langkah-langkah hukum agar masalah ini dapat segera ditangani dengan baik dan tidak melebar kemana-mana.

Baca Juga: Film Sisterlillah The Movie, Mengisahkan Kehidupan Tiga Perempuan Cantik, Tayang Malam Ini

Dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Ia mengimbau umat Islam agar dapat menahan diri, tetap khusyuk dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadan, dan tidak terpancing dengan melakukan tindakan balasan yang dapat menimbulkan suasana semakin panas dan menjurus kepada konflik yang bernuansa SARA.

Ia juga mengimbau kepada semua umat beragama untuk menjaga kerukunan dan persaudaraan sesama anak bangsa, dengan saling bertoleransi, menghormati dan menghargai keyakinan umat agama lain, agar kerukunan hidup umat beragama di Indonesia dapat terus kita pelihara.

"Mari kita jaga puasa Ramadan ini dengan khusyu' agar terpelihara dari hawa nafsu yang dapat merusak dan mengurangi pahala ibadah puasa kita,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan seorang pria bernama Jozeph Paul Zhang yang mendadak viral di media sosial usai diduga menista agama dan Nabi Muhammad SAW. Kini pihak kepolisian tengah memburu yang bersangkutan.

Baca Juga: Zidane: Real Madrid tidak memiliki batasan, kami akan berjuang sampai akhir, Berikut Strategi Krisis Cidera

Pernyataan tersebut awalnya disampaikan dalam sebuah forum diskusi via Zoom yang juga ditayangkan di akun YouTube pribadinya. Awalnya, Jozeph Paul Zhang membuka forum Zoom bertajuk 'Puasa Lalim Islam' dengan menyapa peserta yang ada di beberapa belahan dunia.

"Shalom yang ada di Afrika, di Rusia, Amerika, Kanada, ya Amerika sudah masuk. Yang ada di New Zealand, Australia, shalom semua, rahayu. Yang ada di Kamboja. Juga di Thailand, Korea luar biasa ya rombongan para nabi internasional. Tadi yang dari Kamboja mau daftar nomor 29. Saya suruh ambil nomor antrean dulu di Munchen," ujar Jozeph Paul Zhang di akun YouTube.

"Boleh ya semua yang mau antre, bisa nomor antrean nabi. Lah wong situ nabi Jones disuruh buka dalam doa malah buka puasa sendirian, melangkahi. Suruh buka dalam doa malah buka puasa dia. Nggak bener ini nabi Jones sekte sesat Tangkitarian. Disuruh buka dalam doa malah buka tangki lu, nggak bener. Ya kita-kita terus berdoa yang ada di NTT ya. Terus kita doakan kalian semua ada di hati kami dan kita selalu push supaya temen-temen untuk bantu temen-temen di NTT. Haleluya, shalom semuanya," ujar Jozeph Paul Zhang.

Baca Juga: Lirik lagu Aurelie Hermansyah - Cinta Seperti Aku, Top Chart Musik Indonesia Paling Populer

"Tema kita hari ini puasa lalim Islam. Luar biasa, lu yang puasa gua yang laper! Ha-ha-ha.... Gubrak gubrak. Password seperti biasa ya, buka jus jus jus gubrak gubrak gubrak olala bebe. Serius hari ini ya lu yang puasa gua yang laper, nggak bener lu," katanya.

Tak hanya itu, Jozeph Paul Zhang lalu menyinggung soal ibadah puasa teman-teman muslimnya yang ada di Eropa. Menurutnya, teman-temannya itu melaksanakan ibadah puasa hanya di tahun pertama saja karena takut akan Allah.

"Ini saya dikirimi sama temen-temen dari... Yang saya bagikan lalimnya. Jadi kalau kita lihat sekarang di Indo kan pada lagi puasa ya. Kalau di Eropa juga lagi pada... bukan lagi pada puasa, lagi duniawi nggak puasa. Sebab temen-temen muslim di Eropa ini tahun pertama puasa, takut sama Allah. Tahun kedua puasanya separo, nyoba Allah lihat apa nggak. Tahun 3 bablas nggak yang puasa, Allah nggak lihat. Loh kenapa? Kan Allah Mahatahu. Nggak, Allah lagi dikurung di Ka'bah," katanya sambil tertawa.

"Kurang ajar. Emang gitu ya? Tahun pertama mereka masih puasa full. Tahun kedua mereka separo. Tahun ketiga rata-rata udah pada nggak puasa lagi. Tiap hari ngeliat porselen. Tiap hari mereka... Apalagi di sini sejuk. Kalau mau cocok di sini sejuk," sambungnya lagi.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2021 Bagi Pekerja dan PMI , Menaker Ida Fauziyah keluarkan syarat yang boleh

Pernyataan itu lantas dikomentari beberapa peserta terkait puasa. Hingga kemudian Jozeph Paul Zhang mengaku merasa tidak nyaman dengan adanya bulan puasa dan menyebut suasana menjelang Idul Fitri sebagai sesuatu yang mengerikan.

"Tapi dari dulu saya kalau lagi bulan puasa itu adalah bulan-bulan paling tidak nyaman. Apalagi kalau deket-deket Idul Fitri. 'Dung... dung... breng... dung... dung... breng... Sarimin pergi ke pasar... dung dung... breng... Allah bubar'. Wah itu tuh udah paling mengerikan. Itu horor banget," katanya.***

(Satrio Widianto/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler