Simak, Inilah Penjelasan Malam Lailatul Qadar Menurut Quraish Shihab : Malam Seribu Bulan

13 April 2022, 22:27 WIB
Penjelasan Malam Lailatul Qadar Menurut Quraish Shihab : Malam Seribu Bulan /YouTube Najwa Shihab/

PRIANGANTIMURNEWS - Pada artikel ini, membahas mengenai malam Lailatul Qadar, menurut pembahasan Prof. KH. M. Quraish Shihab.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan kemuliaan, dimana pada bulan tersebut terdapat malam yang istimewa.

Malam istimewa tersebut adalah malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar tentunya malam yang sangat dinanti-nanti oleh seluruh umat Islam.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Niat Puasa Hari Kamis, 12 Ramadhan 1443 H/14 April 2022 Wilayah Ciamis

Malam Lailatul Qadar juga sering disebut sebagai malam seribu bulan.

Berbicara malam Lailatul Qadar, Allah SWT telah berfirman dalam surat Al-Qadr ayat 1-5.

Lantas apa itu malam Lailatu Qadar? Dan apa tanda-tanda bagi orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar?

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Niat Puasa Hari Kamis, 12 Ramadhan 1443 H/ 14 April 2022 Wilayah Surabaya

Dijelaskan oleh Prof. KH. M. Quraish Shihab melalui kanal Youtube Najwa Shihab yang diunggah pada 15 Mei 2020 mengenai makna dari malam Lailatul Qadar

Quraish Shihab menerangkan tentang malam Lailatu Qadar, yang memiliki 3 makna dalam segi bahasa.

Lailatul Qadar terdiri dari kata 'Laila' berarti malam dan 'Qadar' yang mengandung tiga makna dari segi bahasa.

Baca Juga: Surat Al Qadr Ayat 1-5, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Terjemah : Ayat yang Membahas  Malam Lailatul Qadar

Pertama Qadar berarti penentuan malam. Pada makam ini Allah menentukan banyak hal, diantarana Allah telah menentukan pada malam Lailatul Qadar turunnya Al Quran.

"Yang pertama Qadar berarti penentuan, di malam ini (Lailatul Qadar) Allah menentukan banyak hal. Salah satu yang paling ditentukannya pada malam ini, diturunkan Alquran, bisa juga yang berkaitan dengan kehidupan manusia," jelas Quraish Shihab.

Kedua Qadar itu berarti Mulia. Malam ini malam mulia dan kemuliaannya tidak dapat dilukiskan Allah SWT hanya menyatakan malam ini lebih hebat dari 1000 Bulan.

Baca Juga: Malam Nuzulul Quran 2022 Jatuh Pada Tanggal Berapa? Simak Pengertian dan Keutamaan yang Terkandung Didalamnya

Ketiga sempit. Malam Lailatul Qadar merupakan malam sempit. Disebut sebagai malam sempit karena terlalu banyak malaikat yang turun ke bumi.

"Ketiga, malam sempit. Ini malam sempit. karena terlalu banyak malaikat yang turun ke bumi sehingga sempit. Nah itu maknanya," tambahnya

Jika berbicara tentang Lailatul Qadar, maka tidak bisa menggunakan akal. Karena akal tidak mampu untuk menjangkau seluruh hakikatnya.

"Itu sebabnya dalam Alquran ketika Allah berbicara 'inna anzalnahu fi lailatil qadr, dinyatakannya, 'wama adrokama lailatul qadr', apa yang menjadikan engkau tahu tentang Lailatul Qadar, kamu tidak bisa tahu. Semua kata 'wamaa adraaka' itu menggambarkan bahwa akal manusia tidak mampu untuk menjangkaunya," ungkap Qurais Shihab.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Dua Hal Ini Menjadikan Puasa dan Tarawih nya Tidak Mendapat Pahala dari Allah SWT

Karena itu kalau mau bicara Lailatul Qadar, merujuk kepada Alquran atau kepada penjelasan Nabi, maka tidak bisa diakal-akalkan.

Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa ada beberapa indikator orang yang mendapatkan Lailatul Qadar merujuk dari Alquran.

Indikatornya itu bahwa di Lailatul Qadar ada dua hal yang disebut Tuhan. 'Tanazzalul malaikatu warruhu fiiha biidzi rabbihim min kulli Amr, baru Salamun hiya hatta mathla'il fajr'. Malaikat turun dan ada rasa damai.

Diketahui bahwa salah satu fungsi malaikat itu menguatkan jiwa manusia. Fungsinya itu mendorong orang kepada kebaikan.

"Jadi indikator pertama, orang yang pernah bertemu Lailatul Qadr pasti dari saat ke saat meningkat kebaikannya," jelasnya.

Indikator kedua tanda orang yang mendapatkan Lailatul Qadar yaitu damai.

"Salamun hiya hatta mathla'il fajr. Damai yang pertama, dia harus damai dengan dirinya, tidak menggerutu. Dia diterima apa adanya, dia berusaha sekuat tenaga apa hasil yang dia terima dan damai kepada orang lain," jelas Quraish Shihab.

Baca Juga: Kepala Chechnya Kadyrov Mengatakan Lebih dari 1.000 Marinir Ukraina Menyerah di Mariupol

"Dan damai itu ada damai aktif, ada damai pasif. Tidak mengganggu orang itu sudah damai aktif namanya. Kalau mau memberi dia itu damai aktif," ujarnya.

Menurutnya, orang yang bertemu dengan Lailatul Qadar pasti hatinya damai dengan dirinya dan damai dengan orang lain.

Menurut Qurais Shihab, kedamaian itu berlanjut. Kalau ayat itu berkata 'sampai terbitnya fajar, bukan berarti sampai esok hari.

"Kata ulama sampai terbit hidupnya yang baru di akhirat. Setelah dia meninggal dia hidup lagi. Itu fajar hidupnya yang baru, dia damai. Dan, kalau dalam fajar hidupnya yang baru dia damai, maka tempatnya adalah Darussalam negeri yang penuh kedamaian, negeri penuh kedamaian itu surga," ungkapnya.

Jadi apa indikatornya orang yang menadapat kemuliaan Lailatu Qadar menurut Quraish Shihab, itu terus meningkat kebaikannya dan mewujudkan kedamaian untuk dirinya dan orang lain sampai di akhirat kalak.***

Editor: Rahmawati

Sumber: YouTube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler