Kepala Chechnya Kadyrov Mengatakan Lebih dari 1.000 Marinir Ukraina Menyerah di Mariupol

- 13 April 2022, 21:38 WIB
Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov menghadiri pertemuan dengan komandan pasukan gabungan ke-8 Rusia Distrik Militer Selatan dan unit pasukan khusus di pusat operasi selama konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina 28 Maret 2022. Gambar diambil 28 Maret 2022. REUTERS/Chingis Kondarov
Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov menghadiri pertemuan dengan komandan pasukan gabungan ke-8 Rusia Distrik Militer Selatan dan unit pasukan khusus di pusat operasi selama konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina 28 Maret 2022. Gambar diambil 28 Maret 2022. REUTERS/Chingis Kondarov /

PRIANGANTIMURNEWS- Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan lebih dari 1.000 marinir Ukraina telah menyerah di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung dan mendesak pasukan yang tersisa yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal untuk menyerah.

Tidak ada komentar dari pejabat Ukraina tentang pernyataan yang dibuat di saluran Telegram Kadyrov.

Staf Umum Ukraina, dalam laporan paginya pada hari Rabu, mengatakan bahwa pasukan Rusia melanjutkan serangan terhadap Azovstal dan pelabuhan.

Baca Juga: Rusia Mengatakan Lebih dari 1.000 Marinir Ukraina Menyerah di Mariupol

Televisi Rusia menunjukkan gambar dari apa yang dikatakannya adalah marinir yang menyerahkan diri di Illich Iron and Steel Works di Mariupol pada hari Selasa, banyak dari mereka terluka.

Tidak jelas pabrik apa Azovstal atau Illich Iron and Steel Works maksud Kadyrov ketika dia berbicara tentang 1.000 marinir Ukraina yang menyerah.

'Di dalam Azovstal saat ini ada sekitar 200 orang terluka yang tidak dapat menerima bantuan medis apa pun,' kata Kadyrov dalam posnya. 'Bagi mereka dan yang lainnya, akan lebih baik untuk mengakhiri perlawanan yang tidak berguna ini dan pulang ke keluarga mereka.'

Baca Juga: Rusia: Sekitar 1.000 Marinir Ukraina Menyerah di Mariupol

Kadyrov adalah pendukung setia pemimpin Kremlin Vladimir Putin dan telah mengerahkan banyak pejuangnya di Ukraina untuk mendukung upaya Rusia 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah