Network
PRIANGANTIMURNEWS - Amal kebaikan merupakan sesuatu yang diperintahkan oleh agama kepada umat muslim untuk dikerjakan.
Semakin cepat responnya semakin kuat petanda iman seseorang. Semakin lemah dalam merespon, itu tandanya semakin menurun keimanan seseorang.
Sebagai contoh, ada seseorang yang bangun jam 3 pagi kemudian dia melaksanakan sholat hingga waktu subuh tiba. Ini termasuk kualitas keimanannya adalah kuat.
Baca Juga: Pembelian Minyak Goreng Menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi, Demokrat : Menambah Beban Rakyat
Ada seseorang yang bangun paginya ketika adzan subuh berkumandang kemudian dia langsung berangkat ke masjid dan sholat berjamaah, ini merupakan contoh dari kualitas keimanannya sedang.
Adzan subuh jam 4.38 baru bangun jam 8.34 itupun belum kepikiran untuk mengerjakan sholat. Nah ini yang harus hati-hati karena keimanannya lagi sedang bermasalah.
“Semua amal sholeh yang kita kerjakan adalah sedekah termasuk zakat, sholat, puasa, dan lain-lain juga adalah sedekah,”jelas ustadz Adi Hidayat.
Ini sebagai bukti keimanan seseorang dan keimanan pemiliknya.
Baca Juga: Rekomendasi Hero Marksman Mobile Legend Tersakit Season 25
Ada pekerjaan atau perkara kecil yang bisa menggugurkan seluruh amal kebaikan yang sudah ditanam.
Dalam al-qur’an yang disampaikan oleh ustad Adi hidayat bahwa yang menggugurkan amal kebaikan yang sudah ditanam atau ditenun oleh umat muslim adalah bil mannii wal adzaa.
Menurut ustad Adi Hidayat, bil manni wal adzaa adalah dua kalimat sangat sederhana tapi dalam maknanya.
Dalam ilmu balaghah kalimat bil manni wal adzaa adalah kalimat lengkap, dua yang tidak ada tiganya kalau hilang satu berkurang keutamaannya, bertambah sesuatu semakin berkurang juga maknanya.
Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU: Orang Ini Harus Waspada, Sumy Hastry Sudah Mengungkap Siapa Pelaku
Kalau kalimatnya bil manni saja maka tidak akan tepat karena almannie itu asalnya sesuatu yang menyenangkan.
Tetapi kalau Bersatu dengan adzaa, adzaa itu sendiri artinya rusak.
2 kalimat ini ada dalam al-qur'an surat al-baqarah ayat 264. Pada ayat 264 ini memperingatkan kepada seluruh amalan.
Jadi ada perkara yang merusak amalan yang sudah capek ditenun tapi orangnya tidak sadar kalau amalnya sedang dirusak. Karena perkara-perkara ini ketika dilakukan begitu menyenangkan dan enak.
Mengerjakan amal baik karena ingin dipuji maka gugur atau hilang amalannya. Merasa ingin disebut maka gugur amalannya, merasa ingin tampak maka gugur amalannya.
Ria ini yang bisa mengugurkan amalan kebaikan, karena merasa enak dan nikmat dan tidak sadar kalau amalan kebaikannya sedang dirusak oleh penyakit ini.
Oleh karena itu maka kerjakanlah amal kebaikan dengan niat ikhlas karena Allah SWT.***
