Network
PRIANGANTIMURNEWS- Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari 4 bulan yang mulia.
Ibadah di bulan terakhir tahun Hijriah ini menyimpan keistimewaan sendiri bagi umat Islam yang bisa menunaikannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya Koordinator Bidang Tabligh Ustadz Cecep Iwan Ridwan,S.T.h.I, M.Pd kepada priangantimurnews.pikiranrakyat.com pada Kamis 22 Juni 2023.
Baca Juga: CATAT! Ini Jadwal Puasa Dzulhijah 2023, Simak Keutamaan dan Bacaan Niatnya!
Bulan Dzulhijjah, menurut Ustadz Cecep Ridwan, di dalamnya mengandung hari-hari yang dipilih oleh Allah SWT sebagai hari-hari terbaik sepanjang tahun.
" Hal ini diperkuat dengan firman Allah dalam Qur'an Surah Al Fajr ayat 1 sampai 2, yang berbunyi ''Demi fajar dan malam yang sepuluh," ujar Ustadz Cecep yang karib disapa UCR ini.
Adapun mengenai 10 malam pertama di bulan Dzulhijjah, masih menurut UCR di kalangan para ulama masih ada perbedaan pendapat terkait makna ayat tersebut.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah, Dilaksanakan pada Tanggal 8 dan 9 Dzulhijah 1444 H
" Penafsiran para ulama ahli fikih mengerucut pada tiga pendapat, " lanjut UCR yang merupakan da'i bersertifikat MUI ini.
Ketiga pendapat itu kata UCR adalah:
Yang pertama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Yang kedua 10 malam terakhir di bulan Ramadhan dan yang ketiga yakni 10 hari pertama bulan Al Muharram.
" Yang kuat adalah pendapat yang menyatakan bahwa yang dimaksud dalam ayat 1- 2 Surah Al Fajr itu yakni 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal ini berdasarkan dua hal , " lanjut UCR.
Dua hal tersebut berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW yakni " Sesungguhnya yang dimaksud dengan 10 itu adalah 10 Al Adh-ha (Bulan Dzulhijjah) dan yang dimaksud 'ganjil' adalah hari Arafah.
Baca Juga: Jadwal Pelaksanaan Puasa Tarwiyah dan Arafah 2023, Lengkap Bacaan Niat dan Keutamaannya
Sementara yang dimaksud 'genap' adalah hari Raya Idul Adha ( HR. AhmadAhmad, An- Nassa'i)
" Kontek ayat dalam surat Al Fajr , sebagian ulama menafsirkan bahwa yang dimaksud 'Al Fajr' pada ayat tersebut adalah fajar pada hari Raya Idul Adha. " kata Ustadz yang masuk sebagai pembimbing manasik haji profesional bersertifikat Dirjen PHU ini.
Masih kata UCR, yang dimaksud dengan '10 malam' dalam ayat kedua Surah Al Fajr adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal ini lebih sesuai dengan kontek antar ayat.
Lebih lanjut UCR memaparkan beberapa keutamaan yang dimiliki dalam bulan Dzulhijjah.
Keutamaan bulan Dzulhijjah ada 4 yakni yang pertama adalah Islam disempurnakan oleh Allah SWT pada bulan Dzulhijjah hal ini diperkuat dengan firman Allah dalam Qur'an Surah Al Maidah ayat 3.
Keutamaan kedua bulan Dzulhijjah adalah pada bulan ini ada anjuran untuk melaksanakan puasa Arafah atau Asyura.
Hal ini juga diperkuat dengan hadist nabi " Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan puasa Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun. Setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, " ( HR. An-Nassa'i)
Keutamaan ketiga bulan Dzulhijjah ini adalah darah-darah kurban terbanyak ditumpahkan pada bulan ini.
Semetara keutamaan ke empat bulan Dzulhijjah adalah bulan ini merupakan bulan Muktamar umat Islam tingkat dunia. Dimana pada hari Arafah, umat Islam yang datang dari seluruh dunia akan berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf yang merupakan prosesi puncak pelaksanaan ibadah haji.
Dalam paparannya UCR juga menyampaikan amalan- amalan yang dianjurkan di Bulan Dzulhijjah.
Amalan-amalan tersebut adalah memperbanyak dzikir, melaksanakan ibadah puasa Arafah, tilawah Al Qur'an, menunaikan ibadah qur'ban dan menunaikan ibadah haji.
Bulan Dzulhijjah yang penuh dengan keutamaan ini akan semakin utama jika kita mampu mengisinya dengan amal shaleh.
" Semoga kita diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk melaksanakan amal-amal shaleh di bulan Dzulhijjah, " pungkas Dewan Pakar Hebitren Priangan Timur ini.***
