Anies Baswedan Sebut Sumedang Mengalir Sejarah Kepemimpinan Budaya Sunda

13 Juni 2021, 13:46 WIB
Anies Baswedan sedang berjalan di pintu gerbang tempat jiarah. /Instagram @aniesbaswedan/

PRIANGANTIMURNEWS- Dalam kunjungan ke Sumedang Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Anies Baswedan rupanya memahami betul sejarah kerajaan tempo dulu

"Di Sumedang ini mengalir sejarah perjalanan kepemimpinan budaya sunda yang amatlah panjang," kata, Anis dikutif priangantimurnews.com dari akun Instagram @aniesbaswedan Minggu 13 Juni 2021.

Kata, Anies Baswedan sejarah kerajaan Sumedang mulai dari berdirinya kerajaan tertua di Indonesia seperti Kerajaan Salakanagara, Tarumanegara, Kerajaan Galuh, Pakuan Pajajaran, dan Sumedang Larang.

Baca Juga: Acara Lamaran. Rizky Billar dan Lestiy Kejora akan Dihadiri Penjabat Tinggi, Salah Satunya Gubernur Jawa Bar

"Kerajaan Sumedang Larang unik karena dari sinilah cikal bakal penyebaran Islam di tanah sunda," katanya.

Anies Baswedan juga menyebutkan, Pangeran Santri, nama kecilnya adalah Raden Maulana Saleh, cucu dari Sunan Gunung Jati, lahir tahun 1503. Ia dikenal alim, pribadi yang berakhlak baik dan dihormati.

"Raden Maulana saleh, menikah dengan penguasa Kerajaan Sumedang Larang saat itu, Ratu Pucuk Umun. Dia mendapat gelar Pangeran Koeseoemahdinata I," kata, Anies Baswedan.

Baca Juga: Link Live Streaming Indosiar Lamaran Lesti dan Billar Minggu 13 Juni 2021, Pukul 14.00

Lanjut Anies, kemudian istrinya, Ratu Pucuk Umun memeluk agama Islam, diikuti semua keluarga kerajaan dan seluruh rakyat. Karena dikenal sebgai pembawa ajaran Islam ke masyarakat sunda, ia dijuluki Pangeran Santri.

"Anak mereka adalah Prabu Geusan Ulun yang di kemudian hari menjadi 'pewaris' simbol kerajaan Pajajaran dan menjadi cikal bakal urutan para keturunan yang diposisikan sebagai Bupati pertama. Mulailah urutan para penguasa atau Bupati yang memerintah Sumedang turun menurun,"ujarnya.

Anies Baswedan juga menyebutkan malam itu ziarah ke Makam Pangeran Santri, sebagai penghormatan pada pribadi mulia yang mengantarkan penyebaran Islam di tanah sunda. Beliau wafat pada 1579.

Baca Juga: Mengenang Masa Kecil, Guberur DKI Jakarta Anies dan Ridwan Kamil Sholat Subuh Berjamaah di Tanah Puser Sunda

Malam itu atas kebaikan Bupati Dony, menginap di kediaman resmi Bupati Sumedang. Sebuah bangunan kuno dengan kamar-kamar berukuran amat luas. Tidur pulas di kamar tua itu, walau katanya banyak cerita supranatural di kamar itu.

Pagi harinya, setelah subuhan di Masjid Agung, silaturahim dengan keluarga keturunan Pangeran Santri dan mengunjungi museumnya.

"Sebuah kunjungan penuh hikmah. Pelajaran bagi kita bahwa umur bisa lebih panjang dari usia," kata, Anies Baswedan.

Usia adalah masa hidup biologis, tapi umur adalah masa hidup sejarahnya. Umur jadi panjang karena cerminan peran bagi umat manusia di zamannya.

Baca Juga: Pemberian Profesor Kehormatan Megawati Dinilai Sarat Politis

Sebagaimana Pangeran Santri yang pribadinya mulia, akhlaknya terpuji, kerjanya bermanfaat untuk rakyat, membuat umurnya jadi amat panjang.

Beliau wafat 442 tahun lalu tapi jasanya dikenang sampai sekarang. Semoga itu semua jadi pengalir pahala tanpa henti baginya.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Instagram @aniesbaswedan

Tags

Terkini

Terpopuler