Lima Tokoh Pejuang Emansipasi Wanita Selain Raden Ajeng Kartini

21 April 2022, 13:13 WIB
 Ilustrasi Raden Ajeng Kartini./Instagram/@anatmanpictures /

PRIANGANTIMURNEWS - Makna konsepsi emansipasi wanita dalam pemikiran R. A. Kartini adalah menginginkan kebebasan dan mandiri.

Bebas dan mandiri dalam bidang pendidikan dan kehidupan berumah tangga. Kartini ingin perempuan mendapatkan pendidikan di bangku sekolah serta menolak pernikahan poligami.

Perjuangan emansipasi wanita yang dilakukan oleh R. A. Kartini adalah dengan menulis. Melalui tulisan, Kartini ingin menyampaikan pesona kebudayaan Jawa dan menunjukkan pada Belanda serta masyarakat pada umumnya bahwa perempuan juga dapat berprestasi.

Baca Juga: Kemenkes-Google Cloud Platform Indonesia Kerja Sama Kembangkan Layanan Kesehatan Berbasis Teknologi

Kehidupan Kartini sebagai anak selir kurang lebihnya banyak mempengaruhi pemikirannya termasuk dalam konsep emansipasi wanita.

Kebebasannya dalam berpikira menjadikan Kartini berpikir rasional terhadap adat istiadat yang mengekang kebebasan perempuan.

Untuk memahami makna emansipasi wanita menurut Kartini, masyarakat Indonesia harus mengetahui terlebih dulu isi surat-surat yang ditulis olehnya pada buku Habis Gelap Terbitlah Terang.

Dengan begitu, tidak akan terjadi kesalahpahaman mengenai konsepsi emansipasi wanita. Karena masyarakat selama ini menganggap bahwa emansipasi wanita adalah perjuangan untuk memeroleh kedudukan dan kesetaraan yang sama dengan laki-laki.

Baca Juga: Walikota Tasikmalaya Muhammad Yusuf Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Sampai Lebaran Aman

Sementara Kartini hanya memperjuangkan dua hal, yakni pendidikan dan menghindari pernikahan poligami.

Inilah 5 tokoh pejuang emansipasi selain R.A Kartini.

1. Raden Dewi Sartika

Bandung, Jawa Barat TahunPenganugerahan: 1966 Pendidik dan pejuang perbaikan derajat wanita.

2. Maria Walanda Maramis

Minahasa, Sulawesi Utara Tahun Penganugerahan: 1969 Pejuang kemajuan harkat dan martabat wanita.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Usut Tuntas Kasus Minyak Goreng

3. Siti Walidah

Yogyakarta Tahun Penganugerahan: 1971 Pejuang emansipasi wanita dan pendiri sekolah-sekolah khusus wanita.

4. Ruhana Kuddus

Sumatera Barat Tahun Penganugerahan: 2019 Jurnalis dan pejuang pendidikan wanita.

5. Kamu

Cewek mandiri yang pantang menyerah dan cowok yang dukung gender equality.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan Indonesia Banyak Diminati Negara Lain

Itulah 5 tokoh pejuang emansipasi wanita selain Raden Ajeng Kartini. Jadi berjuang untuk mendapatkan persamaan hak dalam segala bidang kehidupan harus terus dilakukan.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Instagram @youngontop

Tags

Terkini

Terpopuler