Info Penembakan Brigadir J: Bukan Kasus Biasa, 5 Jenderal Diturunkan Usut Kematian Brigadir J?

19 Juli 2022, 21:14 WIB
Tangkapan layar YouTube Wahyu sEno  Penyelidik kasus penembakan Brigadir J /

PRIANGANTIMURNEWS - Kasus meninggalnya Brigadir J di rumah kadiv Propam Irjen Ferdy sambo bukan kasus biasa.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengerahkan 5 Jenderal tertingginya untuk membentuk tim khusus., utuk mengungkap kebenaran dalam perkara meninggalnya Brigadir J.

Ini adalah murni kesalahan dari Brigadir J, atau juga ada konspirasi lainnya dibalik perkara meninggalnya seorang Brigadir J?

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Ternyata Mr X adalah Keluarga Dekat, Apakah Pelaku juga Demikian?

Dari pemberitaan di media online tentunya bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit ini sudah membentuk tim khusus untuk mengusut perkara meninggalnya seorang Brigadir J.

Tidak lain saat ini bertugas sebagai ajudan kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, 5 Jenderal ditunjuk dalam tim khusus ini.

Karena pasalnya ini bukanlah perkara kasus biasa.

Dalam gabungan tim yang ditunjuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit, yang pertama adalah Komjen Gatot Eddy Pramono, yang saat ini menjabat sebagai Kapolri.

Kemudian Komjen Agung Budi maryoto sebagai Inspektur pengawasan umum Polri, lalu juga Komjen Agus adrianto yang saat ini menjabat Kabareskrim, dan Komjen Ahmad dofiri sebagai kepala Badan Intelijen keamanan Polri dan terakhir adalah Irjen Wahyu widada yang merupakan asisten Kapolri.

Baca Juga: Info Transfer Pemain: Arsenal dan Manchester United Bersaing Berebut Pemain Berusia 25 Tahun ini!

Kelima Jenderal ini bergabung dengan tim khusus yang dibentuk oleh kompolnas untuk mengungkap meninggalnya Brigadir J.

Juga banyaknya masyarakat dalam perkara ini meminta Irjen Ferdy sambo dinonaktifkan.

Bahkan warga Medan memberikan peringatan dengan menggelar aksi seribu lilin.

Banyak sekali kejanggalan dalam meninggalnya seorang Brigadir bernama yoswa Hutabarat ini apalagi Brigadir J ini, dituding masuk tanpa izin ke dalam kamar utama Irjen Ferdy sambo.

Dalam perkara ini seperti adanya konspirasi yang memang sudah direncanakan. Namun belum bisa menduga ataupun juga berasumsi Siapa yang disalahkan dalam perkara kasus ini.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ternyata Ini Alasan Ten Hag Bisa Sukses di Manchester United!

Tentunya kasus meninggalnya ajudan jenderal bernama Brigadir Yosua Hutabarat ini, menuai banyak kontroversi bahkan presiden Insinyur Joko Widodo juga ikut Memberikan komentar di media pemberitaan.

Hukum tetap berjalan dan akan ditindak tegas jika kebenaran itu terungkap dan tentunya semua Kebenaran akan bisa terungkap dalam perkara ini.

Apakah benar seorang ajudan Jenderal Irjen Ferdy sambo ini bernama Brigadir J yang menjadi korban dalam perkara ini masuk tanpa izin, melakukan hal tidak senonoh seperti apa yang pemberitaan saat ini selalu diberitakan?

Bahkan dituding Brigadir J ini sempat menodongkan senjatanya kepada istri seorang jenderal?

Dan juga yang terakhir Apakah benar yang pertama kali melakukan penyerangan adalah Brigadir J?

Hal ini masih dalam pengusutan penyidikan tentunya, dan dari keterangan keluarga Brigadir J, mereka menjelaskan adanya banyak luka lain di tubuh Brigadir Yosua Hutabarat.

Baca Juga: RESMI! Jadwal Lengkap Persib Bandung Selama Lima Pekan Di Liga 1 2022

Hal inilah yang menjadi sorotan publik bahkan banyak yang berasumsi bahwa Brigadir J ini kemungkinan sempat dianiaya.

Fakta ini juga belum bisa membenarkannya karena ini ranah pendidikan yang tentunya tidak bisa dipublikasikan demi kepentingan penyidikan.

Tetapi semua masyarakat Indonesia juga ingin mengetahui kebenarannya.

Jika memang benar adanya luka lain selain dari senjata api milik Bharada E, yg artinya Brigadir J ini memang sempat dianiaya sebelumnya.

Dari hasil penyidikan olah tempat kejadian perkara dan juga penyidikan lainnya.

Sementara yang Kapolres Jakarta Selatan mengatakan Brigadir Yosua Hutabarat masuk tanpa ada yang mengetahui dan mencoba melakukan tindakan tidak senonoh terhadap istri Seorang jendral bernama Ferdy Sambo.

Dan kebenaran dalam penyerangan kedua belah pihak ini yang tidak lain mereka adalah sama-sama anggota dari kepolisian.

Baca Juga: Info Pemain Bola: Manchester United di Bulying Fans Gegara Cristiano Ronaldo, Frank McAvennie: Memalukan

Satunya berpangkat Brigadir dan satunya berpangkat Bharada yang tidak lain pangkat Bharada ini lebih rendah dari seorang Brigadir.

Dan tentunya dalam penyerangan keduanya ini pastilah terdengar oleh anggota lainnya yang saat itu ada di tempat kejadian perkara yang sedang menjaga rumah kadiv Irjen Ferdy sambo ini.

Dan saat ini sedang dimintai keterangan dan masih ditindaklanjuti karena rekaman recordings CCTV yang berada di rumah lokasi tempat kejadian dinyatakan atau di klub sudah rusak jadi tidak bisa untuk menjadikan bukti dan tidak ada rekam jejak disaat kejadian.

Kelima Jenderal yang diperintahkan oleh Jendral Kapolri Bapak Listyo Sigit ini sudah membentuk tim khusus bersama kompolnas yang nantinya akan bisa mengungkap kebenaran dalam perkara meninggalnya seorang Brigadir bernama Joshua Hutabarat.

Baca Juga: Indonesia Sudah Memantapkan Diri Bergabung Ke EAFF Hal Itu Karena Tiga Alasan Ini!!

Dari pihak keluarga korban juga meminta perkara ini diusut atas kebenarannya untuk keadilan anaknya.

Antusias warga juga menuntut agar perkara kasus ini terbuka dan jangan ada yang ditutup-tutupi.

Sanksi tegas dan upaya hukum harus dijalankan seperti apa yang dikatakan bapak Presiden Joko Widodo.

Apakah dalam perkara ini benar Brigadir Joshua Hutabarat ini masuk kedalam rumah atau masuk kedalam kamar utama milik Sang Jenderal yang di situ atau di dalam kamar tersebut tengah ada istrinya sedang tertidur, dan bahkan melakukan tindakan tidak senonoh terhadap istri Seorang jendral bernama Ferdy sambo ini.***

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube Wahyu sEno

Tags

Terkini

Terpopuler