PRIANGANTIMURNEWS- Perkembangan kematian Brigadir J semakin terlihat dan menemukan titik terang dari waktu ke waktu.
Misteri keberadaan HP dari tokoh utama dalam kasus kematian Brigadir J yaitu HP Brigadir J, HP Irjen Ferdy Sambo beserta istrinya, dan HP dari para ADC yang berada di lokasi kejadian sudah dijawab oleh Ahmad Taufan Damanik sebagai ketua komnas HAM.
Dari keterangan Ahmad Taufan Damanik mengatakan bahwa timnya masih belum menerima laporan tentang HP tersebut dan alasannya saat ini sedang dilakukan analisa mendalam.
Baca Juga: Proses Verifikasi Administrasi, Rawan Terjadi Potensi Pelanggaran, Ini Penjelasan Bawaslu
Ahmad Taufan Damanik menegaskan mengenai telepon bahwa pada saat semua data yang diolah sudah diterima maka akan dibandingkan dengan Analisa tim independen.
Mengenai isu peristiwa HP itu mau dianalisa secara independen pengawasan harusnya seperti collecting data, setelah collecting data selesai dari Polri penyidik kemudian dipindahkan ke tim independen jadi semuanya masing-masing sama-sama mengolah data.
Jika semakin lama tidak diolah data oleh tim independen dugaan nanti ada manipulasi ini dan itu.
Karena Analisa juga butuh waktu mungkin seminggu, dua minggu tergantung tingkat kesulitan masing-masing.
Baca Juga: 5 Cara Mengetahui Karakter Seseorang Dari Cara Berbicara, Bagaimana dengan Kamu?
Nanti kalau sudah selesai dibandingkan mungkin ketika dibandingkan menemukan data ada yang sama ataupun ada yang tidak sama.
Bagian-bagian yang tidak sama ini akan coba dianalisa lebih mendalam lagi, dicari letak yang tidak samanya dan itu letak data ilmiahnya.
HP yang sudah diambil datanya dan di collecting dari penyidik, yang sekarang diberikan ke tim independen dari Komnas HAM sama-sama mengolah datanya dan menganalisa bersama.
Lantas kenapa itu juga belum dilakukan?
Kemudian selanjutnya mengenai Ibu P, dikabarkan bahwa sampai sekarang katanya masih trauma dan belum bisa dilakukan assessment atau penyidikan untuk psikologinya.
Dan ini ada bagian yang unik yaitu menurut tim psikolog ibu P masih trauma sambil pegang hidung.
Ada salah satu dari masyarakat yang mengatakan bahwa dalam dunia psikologi kalau ada orang sambil memegang hidung biasanya indikasinya itu lebih ke arah berbohong tetapi itu juga masih subjektif dan setiap orang memiliki pandangannya masing-masing.***