PRIANGANTIMURNEWS - Ketua harian Kompolnas Irjen Pol purn Benny Mammoto mendapat gelombang cibiran warganet usai menyampaikan perkembangan kasus terkait kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J,
Disebut berpihak pada tersangka Ferdy Sambo ini menyebutkan bahwa kejadian yang mengakibatkan kematian Brigadir J tindakan asusila yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo Putri Candrawati.
Tak hanya itu saja beda juga pernah mengatakan jika Bharada E jago menembak yang ternyata tidak sesuai dengan pernyataan Bharada E pada lembaga perlindungan saksi dan korban LPSK,
Bharada E diketahui baru belajar memegang senjata pada akhir tahun 2021 walau diliputi kontroversi rupanya Selama masih aktif berdinas.
Baca Juga: KASUS SUBANG SEMAKIN PANAS: Yosep Akhirnya Angkat Bicara Tentang Saksi S Yang Ditangkap!??
Mantan penyidik Densus 88 antiteror Polri ini tercatat pernah menjadi Dit 1/2 bareskrim Polri.
profil Benny Mammoto Irjen Pol purn dokter Benny Josua Mammoto SH MSI Ia lahir di Bitung Sulawesi Utara pada 7 Juni 1950,
Pria 67 tahun ini lolos pendidikan Akademi Kepolisian pada tahun 1977 selanjutnya pada tahun 1992 Benny Mammoto berhasil meraih gelar sarjana hukum di Universitas krisnadwipayana.
Setelah lulus dari Universitas krisnadwipayana Benny mamoto melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia.
Ia mengambil program S2 dalam bidang kajian ilmu kepolisian dan berhasil lulus pada tahun 2002 pada tahun 2008 Ia juga menyelesaikan gelar dokternya dengan kajian ilmu yang sama juga dari Universitas Indonesia.
Perjalanan karir pria berumur 67 tahun itu berhasil mencapai jenjang karir di Polri dengan pangkat Inspektur Jenderal atau Sebelum menjadi ketua harian Kompolnas.
Dia pernah menjabat sebagai Deputi bidang pemberantasan Badan Narkotika Nasional pada tahun 2012 hingga 2013 Benny memang kerap berkecimpung di bidang reserse.
Karirnya di bidang reserse antara lain menjadi penyidik Densus 88 antiteror Polri kepala unit 1 keamanan negara separatis bareskrim Polri pada 2001.
Serta wakil direktur dua ekonomi dan khusus bareskrim Polri pada 2006 dia juga pernah menjabat sebagai wakil sekretaris interpol Indonesia pada tahun 2007.
Serta menjabat sebagai Direktur Badan Narkotika Nasional, selain di tanah air Benny Mammoto juga sering ditugaskan di luar negeri Benny Mammoto.
Baca Juga: Berita Persib: Teddy Cahyono Takut Hadapi Bobotoh? Penjulan Tiket Menjadi Kendala Bobotoh!!
Misalnya pernah mengisi seminar counter-terrorist dielle Abang kok khusus counter-terrorist JICT Jepang interpol generasi assembly di Rio de Janeiro Brazil.
Interval general assembly di Marquez baroko beri pernah pula menjadi pembicara pada sidang umum interval dirubah Italia.
Bikin pernyataan kontroversi pernyataan Benny Mammoto terkait kasus bagian Irjen yang menuai kontroversi tersebut.
Ia menyebut bahwa tidak ada kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir Yosua beri mengaku sudah terulang mendengarkan keterangan dari tim penyidik di Polres Jakarta Selatan.
Terkait ini berdasarkan plus Raya kasus ini disebut memang berawal dari pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawati.
Bharada E juga sempat mengatakan bahwa tidak ada tanda kekerasan pada tubuh Brigadir J yang ada hanya luka bekas terserempet.
Sementara terkait kasus yang baru diungkap 3 hari Paskah kejadian Bharada E dengan pernyataan pihak kepolisian yang berdalih bahwa pada tanggal 9 dan 10 Juli umat Islam Tengah merayakan Idul Adha,
Lebih melihat langsung foto-fotonya tidak ada luka sayatan netizen minta Benny Mammoto dicopot karena pernyataan kontroversi ketua harian Kompolnas tersebut tak sedikit netizen,
Lantas meminta Kapolri menindaklanjuti pernyataan mantan direktur BNN itu dinilai netizen ngawur dan nyeleneh.
Benny mamoto dikritik para netizen hingga trending dan viral orang se-indonesia kena prank dari kapolres Jaksel Kabid humas Polda Metro Kapolda Metro Benny Mammoto yang mengarang cerita Brigadir J tewas karena baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Baca Juga: Info Kasus Subang Terkini: Menjelang Satu Tahun, Tak Terduga Begini Respon Danu!!
Tapi tak satupun Pejabat polisi tersebut meminta maaf atas pembohongan publik, bahkan ada netizen yang meminta Benny Mammoto diperiksa,
Bukan itu saja warganet mengkritik pernyataan ketua harian Kompolnas Benny Mammoto atas kematian Brigadir J yang terkesan asal-asalan dan meminta Presiden Jokowi mencopot Ia.
Pembelaanketua harian Kompolnas Benny Mammoto pun segera mengklarifikasi pernyataan terkait kasus Brigadir novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Menyebutkan bahwa pernyataannya mengenai kasus Brigadir J sudah diklarifikasi terlebih dahulu kepada Kapolres Jakarta Selatan dengan kasus duren tiga Kompolnas sudah berusaha klarifikasi dan datang ke Kapolres Jakarta Selatan untuk mendapatkan penjelasan tentang penanganan kasus penjelasan Kapolres tersebut.
Kemudian yang Kompolnas sampaikan ke publik karena sumbernya resmi tutur Benny Selain itu Benny juga mengatakan bahwa Kompolnas terkena imbas dari apa yang dikatakan oleh Kapolres Jakarta Selatan.
Baca Juga: Resmi!! Robert Alberts Out, Ternyata Sangat Fantastis Nilai Kompensasi Yang Dikeluarkan Persib!!
Sehingga Kompolnas dianggap tidak benar dalam menyampaikan informasi soal kemudian penjelasan tersebut tidak benar dan tidak sesuai fakta dan kompolnas ikut kena dampaknya.
Karena dianggap jadi juru bicara Polri atau dianggap menyampaikan hal yang tidak benar ujarnya.
Pernyataan janggal Benny Mammoto yang menyebut Bharada E juara menembak Komisioner Komisi kepolisian nasional Kompolnas poengky Indarti tak banyak berkomentar termasuk saat dikonfirmasi.
Joshua poengky Indarti juga belum berkomentar banyak ketika ditanya soal desakan warganet agar atasannya Benny Mammoto dipecat dari Kompolnas oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Keutamaan Surat Yusuf Ayat 4, Khasiat dan Tata Cara Amalan Hingga Muhasabah Cinta
Pihak kesekian yang berupaya menyembunyikan data dia berpotensi dipecat atau bahkan jadi tersangka menyusul Ferdy Sambo.***