Sudah Tak Layak Huni! Warga Cianjur di Zona Merah, Diminta Pindah ke tempat yang Disediakan

21 Januari 2023, 08:42 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat memimpin rapat koordinasi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (19/1/2023). /

PRIANGANTIMURNEWS - Gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat sampai saat ini masing sering terjadi, walau skalanya kecil dibanding wilayah Papua atau Sulawesi. Namun pergerakan sesarnya tinggi dan terdapat wilayah padat hunian.

Zona Merah atau dapat disebut juga zona rawan bencana sudah ditetapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selepas bencana gempa bumi yang memakan korban jiwa dan penemuan sesar aktif di daerah tersebut.

Terlebih setiap gempa bumi kecil yang terjadi beberapa waktu lalu, selalu disertai gemuruh yang menandakan pergeseran sesar atau patahan di lapisan terbawah tanah intens terjadi.

Baca Juga: Cheltenham Town Klub Baru Elkan Baggot Yang Pernah Menang 12-0 di Piala FA

Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu, 12 Januari 2023 menghimbau kepada masyarakat Cianjur yang masih berada di zona merah tersebut agar segera dan bersedia pindah ke tempat yang sudah disediakan.

Sementara terkait masyarakat Cianjur yang tidak berada di dalam jangkauan zona merah, masyarakat diminta untuk membangun atau memperbaiki rumahnya secara mandiri dan menerapkan sistem bangunan anti gempa sesuai dengan skema yang pemerintah siapkan.

"Secepatnya masyarakat pindah, secara bertahap, mengingat rumah yang disiapkan di Desa Sirnagalih telah selesai," ungkap, Suharyanto.

"Skema bagi masyarakat yang memiliki kemampuan bisa bangun sendiri dengan anggaran yang disesuaikan dengan peraturan pemerintah dan didampingi tim teknis dari Kementerian PUPR agar secara struktur bangunan merupakan rumah tahan gempa," lanjutnya.

Baca Juga: Potensi Kebakaran Meningkat di Pulau Sumatera, BMKG: Akibat La Nina Berkurang

Melalui aplikator yang sudah teruji, pemerintah menghimbau membangun rumah tahan gempa yang pengoprasian aplikasi terebut dapat dibantu oleh TNI dan juga Polri.

Dilaporkan oleh Suharyanto saat mengunjungi Cianjur, pada Kamis, 19 Januari 2023 lalu mengatakan proses pembersihan puing-puing bangunan yang runtuh di Cianjur kini mencapai ribuan unit.

Dimana diantaranya, bagi rumah yang tidak dapat diakses menggunakan alat pengangkutan yang berat pihak pemerintah masih tetap berupaya untuk melakukan pembersihan manual dengan tenaga manusia.

"Pembersihan puing hampir dua bulan ini sudah berhasil sebanyak 2.722 unit telah bersih. Kami menyiapkan alat berat 77 eskavator dan 30 "dump truck". Sementara 2.584 personel dibantu masyarakat bahu membahu dalam pembersihan puing," lapornya.

Baca Juga: 15 Berita Transfer Liga 1 Putaran Kedua: Asnawi Mangkualam ke Daegu FC, Gunansar Mandowen ke PSM Makassar

"Pembersihan puing dibiayai oleh pemerintah, tidak dibebankan pada masyarakat. Jika ada yang meminta imbalan, masyarakat dapat melaporkan," akhirinya.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler