Ini Kerugian Anggaran Akibat Pembatalan Indonesia jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

30 Maret 2023, 10:48 WIB
 Logo Piala Dunia U-20 Indonesia 2023/Fifa.com /

PRIANGANTIMURNEWS - Indonesia resmi dibatalkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, setelah masifnya penolakan Timnas Israel bergaung.

Kendati demikian, FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) ternyata menyoroti 'Tragedi Kanjuruhan' sebagai point utama dibandingkan penolakan Timnas Israel.

Pengumuman pembatalan tersebut diumumkan langsung oleh FIFA dalam web resminya fifa.com pada Rabu malam, 29 Maret 2023 pukul 22:00 WIB.

Baca Juga: Waspada Kaum Pria! Kanker Payudara tidak hanya menyerang Wanita, Ketahui gejala dan Ciri-ciri Fisiknya

Terlepas dari permasalahan pro dan kontra pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20.

Indonesia tentunya mengalami kerugian anggaran persiapan untuk penyelenggaraan event bergengsi tersebut.

Ditambah dengan sanksi yang akan didapatkan Indonesia ke depan.

Itu karena dari sembilan bulan Timnas Israel lolos kualifikasi, kemasifan penolakan baru bergaung besar sekarang dan lebih memperburuk keadaan.

Baca Juga: Arisan Datang Kecepetan! Restauran Belum Buka, Aurel Kesal karena Harus Nunggu Lama

Dalam perihal anggaran Zainudin Amali, ketika dirinya masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sebelum mengundurkan diri.

Meminta penambahan anggaran yang sebelumnya capai Rp 1,6 miliar menjadi Rp 3,07 miliar untuk penyelenggaraan event cabang olahraga salah satunya Piala Dunia U-20.

Dimana anggaran untuk persiapan Piala Dunia U-20 ini mencapai Rp 500 miliar, pernyataan tersebut disampaikan dari YouTube TVR Parlemen.

"Penyelenggaraan FIFA World Cup U-20 2023 itu (anggarannya) sebesar Rp 500 miliar dan akan dilakukan di enam kota, Jakarta, Bandung, Palembang, Solo, Bali, dan Surabaya," ungkap Zainudin.

Baca Juga: Kabar Gembira bagi ASN, TNI dan Polri Dapat THR dan Gaji 13, Ini Aturan dan Uang yang diterima

Selain itu, di dalam rapat kerja yang digelar pada bulan Januari 2023 silam. Syaiful Huda, Ketua Komisi X DPR RI setuju terkait Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) baru dengan anggaran Rp 2,5 miliar.

"Komisi X DPR RI menyetujui Pagu Anggaran Definitif Kemenpora RI TA 2023 sebesar Rp 2.530.093.157.000," rilis situs Kemenpora.

"Juga mendorong Kemenpora RI supaya perubahan SOTK Baru dapat mengakselerasi program bidang kepemudaan dan keolahragaan," ujar Syaiful

"Mencapai target dan sasaran khususnya program prioritas Kemenpora dan program prioritas nasional sehingga dirasakan oleh rakyat," akhirinya.

Baca Juga: IOC Tawarkan Status Atlet Netral Agar Rusia dapat Berkompetisi, Pozdnyakov: Tidak Masuk Akal

Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga telah mengeluarkan dana untuk memperbaiki dan revitalisasi stadion yang digunakan untuk ajang Piala Dunia U-20.

Anggaran yang dikeluarkan untuk revitalisasi tersebut mencapai Rp 175 miliar untuk stadion di Bandung, Bali, Palembang, Solo dan Surabaya.

Penyampaian tersebut disampaikan oleh Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Itu Rp175 miliar semua. Ada lima stadion yang dipakai, terus yang 20 (lapangan) untuk latihan. (Stadion yang direvitalisasi, red.) ada di Palembang, Bandung, Solo, Bali, dan Surabaya,” ujar Basuki.

Sementara dari potensi pertumbuhan ekonomi sendiri, Indonesia telah kehilangan pendapatan sebesar 30,4 juta US dollar atau setara Rp 461 miliar.

Sementara untuk sanksi FIFA sendiri akan berdampak pada Preseden buruk dari pengajuan proposal tuan rumah ajang FIFA selanjutnya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Sorotan Utama, FIFA Coret Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Serta penundaan serta penangguhan tim PSSI serta aktivitas sepak bola dalam negeri.

Tapi kendati demikian, bukan pertama kalinya Indonesia menolak penyelenggaraan ajang olahraga yang mengikutsertakan timnas Israel.

Pada tahun 1958, Indonesia menolak melawan Israel di kualifikasi Piala Dunia yang dimotori langsung oleh Presiden Sukarno.

Pada perhelatan Multi-olahraga tahun 1962, Indonesia juga melarang Israel dalam event Asia Games 1962 di Jakarta.

Tahun 1964, Indonesia kembali menolak ikut Piala Asia yang diselenggarakan di Israel.

Serta tahun 2006 lalu, Indonesia menolak ikut Fed Cup yang juga diadakan di negara penjajah tersebut.

Baca Juga: Fuji Beli Rumah Seharga 13,5 Miliar, Syukuran Dihadiri Para Artis, Sahabat dan Pengusaha Ternama

Dengan demikian, aksi penolakan Indonesia memiliki dasar yang kuat dan sejarah yang dalam yang berlandaskan ada penolakan penjajahan Israel.

Indonesia lebih memilih berdiri di atas solidaritas warga Palestina yang setiap tahunnya selalu terjadi aksi pembunuhan besar-besaran oleh Israel***

Key: Kerugian, Anggaran, Piala Dunia u-20, FIFA, dibatalkan, Timnas Israel, Tragedi kanjuruhan, Kemenpora, PUPR, menolak, Indonesia, revitalisasi.

 

 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: YouTube TVR Parlemen

Tags

Terkini

Terpopuler