Aksi Pembegal Renggut Nyawa Terjadi Dekat Kantor Polres Tasikmalaya Kota

10 September 2023, 11:54 WIB
Di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota belum aman, diduga pembegalan renggut nyawa dekat Polres Tasikmalaya Kota./Narasumber Adriana Nugraha memkai kaos putih. /Edi Mulyana/priangantimurnews/PRMN/

 

PRIANGANTIMURNEWS -Baru baru ini tidak jauh dari Kantor Wali Kota Tasikmalaya sekaligus  Polres Tasikmalaya Kota kurang lebih satu kilo telah terjadi aksi diduga pembegalan yang merenggut satu nyawa manusia. 

Aksi diduga pembegalan terjadi di Jalan Mashudi. Jelas kejadian ini membuktikan bahwa di Kota Tasikmalaya dan wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota belum aman dari ancaman tindakan kriminalitas terutama dari pelaku pembegalan.

Kejadian aksi diduga pembegalan yang telah merenggut nyawa menjadi viral di media sosial mau pun di dunia nyata, hal tersebut dibuktikan dengan adanya kritikan dari Aktivis Pergerakan Kota Tasikmalaya, Ardiana Nugraha.

Baca Juga: PMII Soroti Kebijakan Mendagri Soal Penunjukan Cheka Virgowansyah Sebagai Pj Wali Kota Tasikmalaya

"Dalam menyikapi kasus diduga pembegalan yang merenggut nyawa pemerintah dan pihak Kepolisian memiliki tanggungjawab untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," kata Aktivis Pergerakan, Andriana Nugraha Minggu 10 September 2023.

Ardiana menyebut, ada satu syarat mutlak agar bisa menciptakan kamtibmas yang kondusif dan membangun tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.

Dengan adanya kasus pembegalan di Jalan Letnan Harun yang menewaskan seorang pemuda berusia 22 tahun itu merupakan suatu bentuk kelalaian dari pihak Kepolisian dan Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam memberikan rasa aman terhadap warganya. 

Baca Juga: Perjuangkan Sertifikat PTSL Anggota PMII Nyaris Bentrok, Ini Penjelasan BPN

"Kasus pembegalan juga satu bentuk penghinaan dari si pembegal. bagaimana tidak penghinaan? pembegalannya dilakukan ditempat yang notabene tidak jauh dari Mapolres dan Balekota," kata Andriana.

Kasus pembegalan bukanlah suatu hal yang baru terjadi di Kota Tasikmalaya kata, Andriana, jelas ia yang katanya kota relegius, tapi sudah sampai beberapa kali terjadi dan sudah masuk fase yang paling memprihatinkan karena telah menghilangkan nyawa manusia.

"Menurut saya, ini harus disikapi secara serius karena berbicara rasa aman merupakan jaminan keselamatan nyawa warganya, dan yang bisa menjamin itu hanya pihak kepolisian," kata Andriana.

Baca Juga: PMII Kota Tasik Menilai Ungkap Kasus Gudang Miras PT Panjunan Main Main

Memberikan rasa aman sama dengan mendedikasikan diri terhadap kepentingan yang paling prinsip yaitu kemanusiaan, jangan lagi ada korban pembegalan apalagi sampai menghilangkan nyawa manusia.

Kegiatan patroli cipta kondisi Kamtibmas dari Kepolisian Yang Ditingkatkan ( KKYD ) dalam rangka monitor giat masyarakat, kemudian KRYD yang merupakan operasi rutin dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

Selama ini yang dilakukan pemerintah dan pihak kepolisian melakukan kegiatan KKYD dan KRYD dengan sasaran penyakit masyarakat, mulai perjudian, miras, sajam dan lainnya masih belum maksimal.

Baca Juga: PMII Tasikmalaya Berharap Polres Tangani Kasus GS dengan Tuntas

Upaya preetif, preventif dan represif dalam mencegah kejahatan tampaknya belum berdampak secara signifikan dalam memberikan rasa aman dan memberikan kesadaran aktual terhadap warganya.

"Menurut saya ini perlu dievaluasi secara total," kata Andriana.

Kita ketahui bersama bahwa citra Kepolisian yang hari ini sedang didorong untuk mendapat citra baik dimata publik itu akan sirna seketika, ketika kelalaian-kelaian dan kebodohan dari pihak kepolisian massif dilakukan dan terus berulang.  

Baca Juga: PMII Kota Tasik Lakukan Aksi di Depan Gedung Mendagri

"Seperti sedangan menonton film drama yang banyak episodenya dan tak berkesudahan," ujar Andriana.

Jangan sampai masyarakat tidak percaya lagi pada institusi kepolisian dalam hal ini Polres Tasikmalaya Kota. Kita mendorong agar pihak kepolisian tidak lengah, kita mendesak pelaku pembegalan ditangkap dan diberikan hukuman yang setimpal.

"Motif pembegalan dibanyak kasus selalu dilatar belakangi karena sulitnya ekonomi juga faktor kemiskinan, dan kemiskinan membuka peluang kepada manusia untuk melakukan tindak kriminal," ujarnya.

Baca Juga: Kericuhan Muspimnas PMII di Kampus UIN Satu Tulungagung, 75 Mahasiswa diamankan!

Pemkot harus hadir dalam mensejahterakan masyarakat agar potensi kriminalitas bisa ditekan atau diminimalisir.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler