Kadispora Budpar Kota Tasikmalaya Sebut 66,5 Persen Orang Indonesia Tinggal di Dua Dunia

29 Juni 2024, 17:09 WIB
Kadisporabudpar Dedi Mulyana sebut 66,5 Persen Orang Indonesia Tinggal di 2 Dunia./Edi Mulyana/prianganrimurnews/PRMN /

PRIANGANTIMURNEWS - Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisporabudpar) Kota Tasikmalaya hadiri dialog media sosial, budaya dan adat di Ballroom Hotel Horison. 

Dialog budaya, dan adat di pimpin langsung oleh Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah, SE., MM., dan Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kemendikbud Ristek RI, Sjamsul Hadi, S.H., M.M.;

Hadir para budayawan, tokoh masyarakat adat Tasikmalaya dan seluruh tamu undangan turut menyerap pemaparan dialog budaya, adat dan juga pemanfaatan tentang media sosial. 

Baca Juga: Korupsi Pembangunan Sarana Olahraga Rp1 Miliar, Mantan Kadispora Garut Dituntut 6 Tahun Penjara

"Bulan April 2024 global social media statistics merilis terdapat 5,07 milyar pengguna sosial media atau 62,6 persen penduduk dunia menggunakan sosial media," kata Kadisporabudpar Dedi Mulyana Sabtu 29 Juni 2024.

Januari 2024, di Indonesia, 185,3 juta orang dari total penduduk 278,7 juta jiwa menggunakan internet, atau 66,5 persen orang Indonesia tinggal di Dua Dunia, yaitu dunia nyata dan dunia Maya. 

"Populasi ini bukan jumlah yang sedikit, populasi ini bukan angka yang kecil, tetapi nilai yang potensial untuk dimanfaatkan serta diberdayakan terutama untuk pemajuan kebudayaan," kata Dedi Mulyana. 

Baca Juga: Menganiaya Tiga Pegawai Wanita, Kadispora Papua Barat Ditahan di Polres Manukwari

Sebagaimana kita ketahui bahwa disamping konten yang positif, tidak sedikit pula konten- konten sosial media yang negatif dan patut diwaspadai. 

Pengaruh media sosial terhadap masyarakat, sehingga lahirlah para influencer atau orang-orang yang dapat memberikan pengaruh dari berbagai bidang

Pengaruh dari konten-konten media sosial ini yang harus kita filter supaya banyak diisi dengan hal-hal yang positif dan konstruktif bernilai kebudayaan kita yang luhur. 

Baca Juga: Mantan Kadispora Papua Barat Penganiaya ASN Bebas dari Jeratan Hukum

Kita ketahui bahwa budaya mengandung 4 karakteristik:

a. Budaya itu dipelajari

b. Budaya adalah produk sosial

c. Budaya itu dibagikan (nilai tradisi baik yang ditularkan dan dilestarikan)

d. Budaya diwariskan (dari generasi ke generasi).

Sosial media dapat menjembatani transformasi empat karakter budaya kita dari generasi ke generasi.

Seiring dengan perkembangan teknologi penggunaan sosial media yang massif, banyak budaya luar yang masuk seperti Hallyu (demam korea), K-Pop (baca: Kei Pop) dari Korea, Wibu dan Harajuku dari Jepang. Thailook Style dari Thailand.

Baca Juga: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim Terkonfirmasi Positif Covid-19

Padahal budaya kita tidak kalah baik. Budaya kita harus menjadi tuan rumah. Minimal terjadi akulturasi budaya, bagaimana K-Pop berkolaborasi dengan gamelan, Bagaimana Hanbok (pakaian khas Korea) berpadu dengan kain batik dan bordir, dll.

Kita harus khatam dengan budaya sendiri supaya dalam berkebudayaan kita bisa Ngajaga memelihara dan melestarikan budaya. 

Sosial media dapat menjembatani transformasi 4 karakter budaya kita dari generasi ke generasi. 

Ngajiga:

Ngajiga budaya menjadi identitas diri dan bangsa bertutur, bersikap, berpakaian, dll. 

Baca Juga: Wajib Tahu, Pemimpin Lahir dari Kekayaan Kebudayaan yang Luhur dan Agung

Ngajega:

Ngajega membentengi diri dan generasi dari invasi budaya negatif;

Ngajago: 

Ngajega menjadi jagoan/tuan rumah di negeri sendiri, bahkan bisa berinvasi ke negara lain.

Karena sosial media itu dikenal dengan THE BOUNDARYLESS WORLD atau DUNIA TANPA BATAS, maka kita dapat melestarikan sekaligus mengenalkan budaya kita kepada dunia, LOCAL TO GLOBAL.

Kami Pemerintah Kota Tasikmalaya berterima kasih sebanyak-banyaknya, apresiasi setinggi-tingginya khusus kepada Bpk. Ferdiansyah, SE., MM. dan Kemendikbudristek RI. 

Baca Juga: Ini Persiapan yang Harus Dilakukan oleh Perguruan Tinggi untuk Pembelajaran Tatap Muka,Instruksi Kemendikbud

"Melalui DIALOG PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMAJUAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT ADAT DI TASIKMALAYA ini membantu pelestarian kebudayaan daerah kami,"ujarnya.***

Editor: Sri Hastuti

Tags

Terkini

Terpopuler