Rusia, sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad, juga mengkritik serangan AS dan menyerukan "penghormatan tanpa syarat terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah."
“Apa yang terjadi sangat berbahaya dan dapat menyebabkan peningkatan di seluruh kawasan,” kata seorang anggota parlemen Rusia, Vladimir Dzhabarov, seperti dikutip oleh kantor berita RIA.
Setelah serangan udara Suriah, militer Irak membantah bertukar informasi dengan AS.
Pejabat milisi Irak yang dekat dengan Iran mengatakan serangan udara itu menargetkan posisi kelompok paramiliter Kataib Hezbollah (KH) di sepanjang perbatasan.
Baca Juga: Dijuluki Tanaman Serbaguna, Ini Manfaat Tanaman Singkong
Kemudian pada hari Jumat, KH mengkonfirmasi kematian salah satu pejuangnya di perbatasan Suriah-Irak dan mengidentifikasi dia sebagai Sayyid Rahi Salam Zayid al-Sharifi.
"Musuh Amerika tetap melakukan kriminalitasnya dan membunuh para pelindung bangsa dan orang-orang terhormat negara itu, tidak terhalang untuk menumpahkan darah tak bersalah selama gaji pembunuhan diterima dari Arab Saudi dan Emirates," kata pernyataan KH.
Sumber lokal dan sumber medis di Suriah timur mengatakan kepada Reuters bahwa sedikitnya 17 orang telah tewas, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Dalam serangan baru-baru ini, seorang kontraktor non-Amerika tewas di sebuah markas militer AS yang berbasis di Bandara Internasional Erbil di Irak utara yang dikuasai Kurdi pada 15 Februari dan, di hari-hari berikutnya, roket ditembakkan ke pangkalan yang menampung pasukan AS, dan di dekatnya, dan kedutaan Besar AS di Baghdad.
Baca Juga: 10 Manfaat Ubi Ungu Bagi Kesehatan, Terutama Meningkatkan Ovulasi Dalam Tubuh Wanita