Beberapa Anggota Polisi Myanmar Mengundurkan Diri Karena Menolak untuk Menembak Mati Para Pengunjuk Rasa

- 10 Maret 2021, 18:55 WIB
Para pengunjuk rasa di Myanmar saat menghadapi serangan dari Polisi.
Para pengunjuk rasa di Myanmar saat menghadapi serangan dari Polisi. /Reuters/

Sekitar 100 orang dari Myanmar, kebanyakan polisi dan keluarga mereka, telah melintasi perbatasan keropos ke India sejak protes dimulai, menurut seorang pejabat senior India.

Beberapa telah berlindung di distrik Champhai Mizoram yang berbatasan dengan Myanmar.

Selain kartu identitasnya, Tha Peng menunjukkan foto tak bertanggal dirinya yang mengenakan seragam polisi Myanmar. Dia mengatakan dia bergabung dengan kepolisian sembilan tahun lalu.

Tha Peng mengatakan, menurut aturan polisi, pengunjuk rasa harus dihentikan dengan peluru karet atau ditembak di bawah lutut.

Tapi dia diperintahkan oleh atasannya untuk "menembak sampai mereka mati," tambahnya.

Ngun Hlei, yang mengaku ditempatkan sebagai polisi di Kota Mandalay, mengaku juga mendapat perintah untuk menembak. Dia tidak memberikan tanggal, atau menentukan apakah perintah itu adalah menembak untuk membunuh. Dia tidak memberikan rincian korban apapun.

Polisi berusia 23 tahun itu juga hanya memberikan sebagian dari nama lengkapnya dan membawa KTP.

Baca Juga: Setelah Kirim Surat Terbuka Perfilman, Rafi Ahmad dan Insan Film Indonesia Bertemu Dengan Presiden

Tha Peng dan Ngun Hlei mengatakan mereka yakin polisi bertindak atas perintah militer Myanmar, yang dikenal sebagai Tatmadaw.

Empat polisi Myanmar lainnya setuju, menurut dokumen polisi rahasia.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah