PRIANGANTIMURNEWS - Tragedi peledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar hingga menewaskan 14 orang membuat Sekjen PDI Perjuangan Basri Kristyanto angkat niagara.
Menurut Hasto, PDI Perjuangan mengutuk keras atas tindakan biadab anti kemanusiaan yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Tindakan bom bunuh diri kata Basri mematikan kemanusiaan dan peradaban.
“Apa yang terjadi di Makassar, ditinjau dari motifnya, tidak terlepas dari bom bunuh diri yang pernah terjadi di Kota Surabaya yang dilakukan oleh satu keluarga yang terjadi pada bulan Mei 2018 yang lalu,” kata Hasto seperti dikutip priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat.
Dengan mengingat dampak yang luas terhadap kemanusiaan, apa yang terjadi kembali menyadarkan seluruh bangsa Indonesia bahwa persoalan intoleransi, radikalisme, terorisme, dan berbagai ujaran kebencian harus diatasi lebih sungguh-sungguh melalui pendekatan budaya, pendidikan, kebudayaan, politik, sosial, dan hukum.
Menurutnya, ideologi kegelapan dengan membenci sesama umat manusia telah merusak sendi-sendi kerukunan bangsa.
Baca Juga: Kompleks Makam Bong Kutiong Diduga Jadi Sarang Peredaran Narkoba dan Prostitusi
“Semua pendekatan harus ditempuh agar perikehidupan bangsa berdasarkan Pancasila benar-benar menjadi jiwa bangsa, dan tidak memberi ruang sedikitpun bagi berkembangnya intoleransi, radikalisme dan terorisme,” ucap dia.
PDI Perjuangan mengajak seluruh komponen bangsa untuk bahu membahu menangkal ideologi kegelapan tersebut.