PRIANGANTIMURNEWS - Pengamat Politik Roky Gerung dalam akun Instagram pribadinya memosting sebuah tulisan menilai bahwa usulan pembacaan teks Pancasila oleh Menteri Menpan RB Tjahjo Kumolo itu berlebihan.
"Dalam beberapa tahun terakhir, mencuat isu-isu mengenai bahaya radikalisme. Bahkan, tak jarang radikalisme dikait-kaitkan dengan aksi terorisme," kata Rocky seperti dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari akun Instagram Rocky Gerung yang menyampaikan cuitan Menpan RB Rabu 23 Juni 2021.
Katanya, lantaran merasa radikalisme di Indonesia sudah semakin menjadi-jadi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengusulkan agar aparatur sipil negara (ASN) membaca teks Pancasila dan menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' setiap hari.Baca Juga: Ikatan Cinta 23 Juni 2021: Elsa Minta Maaf kepada Andin, Lima Hal Dilakukan
Menurut Tjahjo, dua hal itu diterapkan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme bagi ASN.
Menanggapi usulan Tjahjo, pengamat politik Rocky Gerung tidak bisa menahan tawa.
"Menurut saya usul Tjahjo tersebut terlalu berlebihan. Apalagi, dibanding soal-soal radikalisme. Saat ini rakyat lebih memikirkan soal keadilan sosial," kata, Roky.
Kata, Roky, saya menilai usulan Menpan RB itu terlalu berlebihan.
"Apa yang diusulkan Tjahjo yan notabene kader PDIP, menunjukkan bahwa PDIP sedang berupaya menjadi partai politik tunggal di Indonesia," ujarnya.
"Ini aksi rangkap: mencari justifikasi sekaligus mengeksekusi. Ini artinya tanda-tanda partai tunggal. Partai tunggal itu mau menjustifikasi bahwa hanya dia yang benar, sekaligus mengeksekusi yang lain adalah musuh. Kalau disurvei, apakah PDIP mau jadi partai tunggal? Kelihatannya begitu," kata Rocky.
Baca Juga: Wali Kota Medan Pantau Penyaluran DTKS, Bobby: Penerima Harus Tepat Sasaran