Network
PRIANGANTIMURNEWS - Perkuat pertahanan dan kedaulatan NKRI dari laut, Kementerian Pertahanan telah memesan 1 unit kapal perang baru jenis Offshore Patrol Vessel (OPV) dan OPV 90 meter di perusahaan galangan swasta nasional, PT Daya Radar Utama (DRU).
Pembangunan Kapal OPV ini dimulai Kamis 26 Agustus 2021 dengan upacara pemotongan plat baja pertama (first steel cutting) di Lampung.
“Pembangunan Kapal OPV dan OPV 90 meter ini merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan dalam negeri," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari.
Baca Juga: Sikapi Rusaknya Alam Dedi Mulyadi Sampaikan 3 Hal Mendasar
Yusuf menyebut, membuat Kapal OPV bertujuan meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam membangun kapal perang di masa mendatang, serta mendorong pemulihan ekomoni nasional.
Dalam beberapa tahun kedepan TNI AL perlu mengisi kesenjangan kebutuhan operasional, yaitu menjembatani gap antara armada kapal di Satuan Kapal Patroli (Satrol) dan kapal perang kelas korvet serta frigat di Satuan Kapal Eskorta (Satkor).
"Sebagai jawabannya mencuatlah OPV Offshore Patrol Vessel, segmen kapal perang yang juga tengah dibangun Malaysia, Thailand, Singapura dan Australia," kata, Yusuf, dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari Instagram @greatwarrr Jumat 27 Agustus 2021.
Baca Juga: Insentif Prakerja Gelombang 18 Kapan Cair? Catat Waktunya!
Menurut sumber resmi yang diperoleh Janes.com, dikatakan program akuisisi OPV bernilai sekitar Rp1,09 triliun (US$79 juta), dan dana untuk akuisisi akan diambil dari alokasi anggaran nasional untuk pertahanan pada periode tahun 2020- 2022.
Masih dari sumber yang sama, TNI AL disebutkan pada Desember 2019 telah mengajukan anggaran US$340 juta untuk program pembangunan unit OPV pertama dari target empat kapal yang akan diakuisisi.***
