Penjelasan BMKG Saat Suhu Udara Terasa Panas di Malam Hari

- 17 Mei 2022, 20:32 WIB
ilustrasi kegerahan akibat suhu udara panas
ilustrasi kegerahan akibat suhu udara panas /Antara Foto/

PRIANGANTIMURNEWS- Pasti semua orang bertanya-tanya kenapa suhu udara saat malam hari sangat panas, yang menyebabkan kita kegerahan sepanjang malam.

Meskipun ada beberapa daerah yang sudah diguyur hujan, sebagian wilayah lain masih merasakan suhu udara panas, terutama saat malam hari. Sebenarnya, kenapa suhu udara panas terjadi di malam hari?

Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Tomi Ilham menjelaskan, suhu panas pada malam hari memang masih dirasakan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Sisca Kohl dan Jess No Limit Resmi Pacaran

"Pada malam hari, suhu udara bisa terasa panas ketika tutupan awan cukup tebal," kata Tomi

Selain akibat tutupan awan yang cukup tebal, ada juga pengaruh kecepatan angin yang rendah. Kecepatan angin yang rendah ini berpengaruh atau menyebabkan kelembaban yang cukup tinggi dan mengakibatkan suhu udara lebih lembab, serta panas daripada biasanya.

Berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur selama periode tanggal 12 – 15 Mei 2022 berkisar antara 35.4 - 36.4 °C dengan suhu maksimum tertinggi hingga 36.4 °C terjadi di wilayah Tanjung perak, Surabaya.

Baca Juga: Ardian Hafidz Annafi, Siswa Asal Boyolali yang Diterima 7 Kampus Top Dunia

Kondisi atmosfer yang memengaruhi suhu udara panas di malam hari dan siang hari sedikit berbeda. Fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari tersebut, dipicu oleh beberapa hal seperti posisi semu Matahari dan dominasi cuaca yang cerah.

Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.

Pengaruh berikutnya yaitu dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut, dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi.

Dengan begitu menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.***

Editor: Neri Januari Stiani

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah