PRIANGANTIMURNEWS– Kemenkes RI menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dan launching Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).
Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) digelar dalam rangka upaya untuk mengatasi kesenjangan imunitas dan mengejar cakupan imunisasi rutin yang menurun siginifikan akibat pandemi Covid-19.
Selama pandemi ada sekitar 1,7 juta anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap Penurunan cakupan tersebut berdampak pada peningkatan jumlah kasus PD3I dan Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I seperti campak, rubella, dan difteri dibeberapa wilayah.
Baca Juga: Robert Alberts: Persib Bandung Rencanakan Uji Coba Pramusim Melawan Dua Klub dari Singapura
Dalam momentum BIAN, Kemenkes melakukan harmonisasi kegiatan imunisasi tambahan (Campak-Rubela) dan imunisasi kejar (OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib).
Dalam momentum BIAN juga, Kemenkes memperluas layanan kesehatan dengan mereaktivasi 300 ribu Posyandu di seluruh pelosok tanah air. Reaktivasi ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan ke Posyandu yang menurun saat pandemi.
Tahapan BIAN ini terbagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama dilakukan pada bulan Mei 2022 di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Baca Juga: Guru Besar IPB University Paparkan Manfaat Miroalga untuk Kehidupan Manusia Hingga Nilai Ekonomisnya
Sementara tahap kedua dilakukan pada bulan Agustus 2022 di Pulau Jawa dan Provinsi Bali.