Network
PRIANGANTIMURNEWS- Dibukanya kembali ekspor minyak goreng mulai 23 Mei 2022 mendatang oleh Presiden Jokowi. Berbagai organisasi petani sawit memberikan apresiasi terhadap keputusan presiden.
Alpian Arahman, Ketua Umum Apkasindo Perjuangan mengatakan di buka kembalinya ekspor minyak goreng tentunya akan menormalkan kembali harga Tandan Buah Segar (TBS) seluruh Indonesia yang sempat mengalami masalah.
"Baik dari sisi harga yang turun drastis di bawah rata-rata Rp2 ribu rupiah per kilogram dan juga pembatasan pembelian TBS yang di lakukan oleh beberapa perusahaan di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan juga Sulawesi," kata Alpian dalam keterangan resminya di Jakarta seperti yang di kutip priangantimurnews dari Antara.
Baca Juga: Inilah 8 golongan yang berhak menerima zakat
Di sisi lain, Ketua Umum Perkumpulan Forum Petani Kelapa Sawit Jaya Indonesia (Popsi) Pahala Sibuea mendukung langkah Presiden Jokowi untuk melakukan pembenahan regulasi di lembaga BPDPKS.
"Karena kami juga melihat di BPDPKS menjadi salah satu kunci untuk perbaikan pada tata kelola sawit di Indonesia. Misalnya ke depan BPDPKS itu harus fokus mendukung kelembagaan-kelembagaan petani sawit di seluruh Indonesia," katanya.
Menurutnya, selama ini BPDPKS banyak dimanfaatkan hanya untuk kepentingan konglomerat biodiesel. Dari dana BPDPKS Rp137,283 triliun yang dipungut sejak 2015 hingga 2021 sekitar 80,16 persen hanya untuk subsidi biodiesel. Sementara untuk petani sawit hanya sebesar 4,8 persen melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Baca Juga: TEMUAN KASUS SUBANG: Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak Tidak Bisa Mengelak dari Hasil Pembanding DNA!
Sementara itu, Ketua Umum Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Fortasbi) Narno mengungkapkan dengan memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit sampai minyak goreng dengan memanfaatkan dana sawit yang dikelola BPDPKS adalah bentuk dukungan kepada kelembagaan petani sawit.***
