Pengalaman Batin Soeharto yang Lahir di Desa Kemusuk

- 25 Mei 2022, 08:04 WIB
Inilah pengalaman batin Presiden Soeharto.
Inilah pengalaman batin Presiden Soeharto. /Buku Dunia Batin 2 Macan Asia

PRIANGANTIMURNEWS- Di Jawa yang merupakan pusat dari kerajaan-kerajaan kuno, terdapat sebuah desa bernama Kemusuk.

Desa kecil yang damai ini hampir tidak pernah diperhatikan orang sampai salah satu puteranya, Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia kedua.

Putra itu adalah H.M. Soeharto yang dilahirkan pada 8 Juni 1921 di Kampung Kemusuk, Argomulyo, Desa Godean, sekitar 15 Kilometer dari Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Fakta Maudy Ayunda dan Jesse Choi Kalo Jodoh itu Cerminan Diri, Ini Deretan Kesamaan Keduanya

Dalam "taksonomi" Jawa, Soe berarti baik dan Harto berarti kekayaan.

Pada masa itu, Desa Kemusuk dibagi menjadi dua bagian, yaitu Kemusuk lor (Utara) dan Kemusuk kidul (Selatan).

Kakek buyut Soeharto, Demang Wongsomenggolo, merupakan salah satu pendiri Desa Kemusuk.

Baca Juga: 15 Gubernur Sebagai Pembina K3 Diberi Anugerah oleh Kemnaker

Garis Keluarga Soeharto dari pihak Ayahnya berasal dari bagian sebelah selatan desa, sedangkan garis keluarga ibunya berasal dari Kemusuk Utara.

Pada zaman itu, merupakan hal yang lazim bagi orang-orang yang tinggal dilingkungan yang sama untuk menikah satu dengan yang lainnya.

Hal ini mengingat sangat sulit dan tidak terpikirkan untuk dapat bertemu dengan orang yang berasal dari luar daerah itu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Hari ini Rabu 25 Mei 2022 Mengenai Kehidupan,Percintaan, Karir, dan Keuangan

Kakek Soeharto dari pihak ayah bernama Kertoirono. Ia mempunyai dua anak, Kertoredjo (Ayah Soeharto) dan seorang anak perempuan yang bernama Prawirohardjo.

Dalam tradisi Jawa Tengah, adalah hal yang wajar bagi seorang pria untuk mengganti nama ketika menikah.

Oleh karena itu, Kertoredjo mengubah namanya menjadi Kertosudiro ketika menikah, menggunakan nama keluarga istrinya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Hari Ini Rabu 25 Mei 2022 Mengenai Kehidupan,Percintaan, Karir, dan Keuangan

Kertosudiro bekerja sebagai petugas irigasi desa atau ulu-ulu. Jabatan itu termasuk tinggi bagi mereka yang tinggal di lingkungan pedesaan.

Ini dari Soeharto adalah anak dari Notosudiro, yakni bernama Sukirah. Perkawinan orangtua Soeharto berdasarkan perjodohan, di mana ayah Soeharto sebelumnya sudah pernah menikah dan mempunyai dua anak dari perkawinan sebelumnya.

Tahun 1921 bukanlah tahun yang menggembirakan, bukan pula saat yang menjanjikan kesejahteraan  bagi penduduk kampung Kemusuk.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Rabu 25 Mei 2022: Bu Mayang Sebut Cathrine Calon Istri Terbaik untuk Rendy

Tiga tahun setelah berakhirnya perang dunia I ditandai oleh krisis ekonomi yang merata sampai ke Jawa, Sumatera, dan pulau-pulau penghasil rempah-rempah lainnya dalam koloni Hindia Belanda.

Dalam kondisi kesejahteraan yang terbatas itulah, Kertosudiro berharap kelak putranya tumbuh menjadi orang yang kaya dan berkedudukan tinggi.

Harapan itu dimulai dengan kenyataan yang tidak terlalu baik, yakni tidak lama setelah melahirkan Soeharto, Sukirah dan Kertosudiro bercerai.

Baca Juga: Jadwal Trans 7 Hari ini, Rabu 25 Mei 2022 : Ada Program ‘Tranding’

Sukirah kemudian menikah lagi dengan Atmopawiro dan memiliki tujuh anak yang salah satunya adalah Probosutedjo, yang pada masa pemerintahan orde baru dikenal sebagai konglomerat kontroversial, sedangkan Kertosudiro juga menikah lagi dan memperoleh empat anak.

Soeharto adalah putera satu-satunya dari perkawinan Kertosudiro dan Sukirah. Belum genap berumur 40 hari, Soeharto dibawa ke rumah adik kakeknya, kromodiryo, seorang dukun bayi yang juga membantu kelahiran karena kesehatan Sukirah memburuk.

Akhirnya Soeharto harus tinggal di rumah Kromodiryo, Soeharto menemukan kehangatan kasih sayang serta belajar berdiri dan berjalan. Kromodiryo juga sering mengajak Soeharto ke sawah.

Baca Juga: KABAR TERBARU KASUS SUBANG : Yosep Marah Besar kepada Danu, Ternyata Ini Pemicunya!

Kromodiryo membawa Soeharto kecil kemanapun ia pergi dan mengajarinya berdiri dan menapaki langkah-langkah pertamanya. Apabila kromodiryo harus melaksanakan tugas sebagai bidan.

Kakeknya akan membawa Soeharto ke sawah. Anak laki-laki kecil itu di panggul di pundak kakeknya sementara ada sang kakek mencangkul tanah untuk bertani.

Kehidupan desa sangat menyenangkan bagi Soeharto. Pada masa kecilnya, ia mengalami kecelakaan pada saat memotong sebagai pohon pisang dan pisaunya mengenai jari kakinya.

Baca Juga: Lirik Lagu Ribuan Hati Rizky Febian, OST My Lecture My Husband Season 2: Pencarian Cinta Sejati

Neneknya langsung membalut luka Soeharto dengan penuh kasih sayang. Bagi Soeharto, masa-masa itu adalah masa yang paling membahagiakan dalam hidupnya. Tahun-tahun di masa kecil itu membawa pengaruh sangat besar baginya.

Dan ini terlihat dari kebiasaan Soeharto yang lebih suka makan makanan sederhana dan memakai pakaian yang sederhana.***

Editor: Galih R

Sumber: Buku Dunia Batin 2 Macan Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x