Beberapa Puisi Karya Chairil Anwar, Si Binatang Jalang

- 2 Juni 2022, 21:07 WIB
kupahat batu nisan sendiri dan kupagut.
kupahat batu nisan sendiri dan kupagut. /Instagram @chairilisme

PRIANGANTIMURNEWS- Chairil Anwar merupakan seorang penyair tersohor di Indonesia, puluhan karyanya selalu mendapat apresiasi yang baik dari pembaca dan masyarakat.

Chairil Anwar lahir di Kota Medan, pada tanggal 26 Juli 1922 dan meninggal di usia yang masih terbilang cukup muda, yaitu 26 tahun, pada tanggal 28 April 1949 di Jakarta.

Beliau memiliki julukan sebagai “Si Binatang Jalang”. Beliau menekuni dunia sastra, hingga tercipta sebanyak 96 karya, termasuk 70 puisi.

Puisi pertamanya dipublikasi pada tahun 1942, dua tahun setelah beliau pindah dari Medan ke Jakarta.

Baca Juga: Aliran Air Berubah Merah, Penjabat Bupati Bekasi Pastikan Kali Sadang Tercemar

Banyak berbagai tema karya sastra puisi yang beliau tulis, di antaranya adalah: Aku Berkaca, Diponegoro, Do'a, Persetujuan Dengan Bung Karno.

Beberapa puisi karya Chairil Anwar sebagai berikut:

Puisi Chairil Anwar ‘Aku Berkaca’

AKU BERKACA

Ini muka penuh luka
Siapa punya?

Ku dengar seru menderu
Dalam hatiku
Apa hanya angin lalu?

Lagi lain pula
Menggelepar tengah malam buta

Ah..!!!

Segala menebal, segala mengental
Segala tak ku kenal..!!!
Selamat tinggal…!

Puisi Chairil Anwar ‘Diponegoro’

Baca Juga: 5 Alasan Portugal akan Kalahkan Spanyol Dini Malam ini

DIPONEGORO

Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

Puisi Chairil Anwar ‘Doa’

DOA

Kepada pemeluk teguh

Tuhanku

Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh

Cahaya Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
Aku hilang bentuk remuk

Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
Di pintu Mu aku bisa mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Puisi Chairil Anwar ‘Persetujuan Dengan Bung Karno’

Baca Juga: Dianiaya, Seorang Pemuda Tewas di Parakansaat, Pelaku Sempat Membawa ke Rumah Sakit

PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO

Ayo! Bung Karno kasih tangan, mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicara mu
Dipanggang di atas api mu
Digarami lautmu dari mulai tanggal 17 Agusutus 1945

Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api, Aku sekarang laut
Bung Karno! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zat mu, di zat ku kapal-kapakl kita berlayar
Di urat mu, di urat ku kapal-kapal kita bertolak dan berlabuh

Puisi Chairil Anwar ‘Rumahku’

RUMAHKU

Rumah ku dari unggun timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Ku lari dari gedong lebar halaman

Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah ku dirikan ketika senja kala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumah ku dari unggun timbun sajak

Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi
Tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu

Itulah beberapa karya puisi Chairil Anwar.***

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: deweezz.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah