SEJARAH, Sjahrir dan Hatta Mendirikan Partai Pendidikan Indonesia Lebih Radikal dari Soekarno

- 4 Juni 2022, 16:17 WIB
Sutan Sjahrir.
Sutan Sjahrir. /Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil

Baca Juga: Jelang Turnamen Pra Musim, Mark Hartmann Akan Segera Tiba di Bandung, Ini Profil dan Biodatanya

Keadaan genting juga berlangsung di Indonesia. Pemerintah Kolonial Belanda menangkap Soekarno dan tokoh-tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI).

Bagi Hatta dan Sjahrir, penangkapan ini bakal menyurutkan semangat kaum pergerakan."Bagi keduanya, ini sinyal bahwa keadaan di Tanah Air menghadapi masalah serius," kata Rosihan.

Lebih-lebih setelah mendengar PNI justru dibubarkan oleh aktivitasnya sendiri, yang kemudian membentuk Partai Indonesia atau Partindo.

Gerakan nasionalisme kultural Partindo dinilai terlalu lemah dan mengecewakan kaum nasionalis. Mereka berharap ada tokoh yang lebih berani.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG: Banyak Motif di Balik Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak, di Antaranya...

Hatta dan Sjahrir saat itu sudah menjadi tokoh di kalangan nasionalis. Tulisan-tulisan mereka dari negeri Belanda tentang pentingnya pendidikan menuju kemerdekaan berpengaruh besar terhadap kaum pergerakan.

Terpengaruh tulisan ini, sekelompok mahasiswa dan pemuda membentuk klub studi di Bandung dan Jakarta pada Maret-April 1931.

Abdoel Karim Pringgodigdo, teman Hatta yang lebih dulu kembali dari Belanda, juga teman-teman Sjahrir semasa sekolah menengah di Bandung, bergabung dengan kelompok studi ini.

Menanamkan diri "Golongan Merdeka", mereka menerbitkan jurnal Daulat Rakyat. Misi jurnal ini adalah "Pendidikan Rakyat,".

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Buku Sjahrir Peran Besar Bung Kecil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x