Menparekraf Sandiaga Uno Gagalkan Hombo Batu, Ini Alasan dan Sejarahnya

- 24 Juni 2022, 14:21 WIB
Menparekraf Sandiaga Salehudin Uno gagal menggelar adat lompat batu di Nias
Menparekraf Sandiaga Salehudin Uno gagal menggelar adat lompat batu di Nias /Instagram/@sandiuno/

PRIANGANTIMURNEWS- Tradisi Hombo Batu di Nias Sumatra Utara sudah lama diabadikan bahkan sudah memiliki nilai budaya yang tinggi.

Hombo Batu sudah diabadikan di mata uang rupiah di negara kita. Tak hanya itu kalau orang mendengar kata Nias, pasti akan terbersit dibenaknya akan budaya lompat batunya.

Konon katanya pada zaman dahulu desa-desa di Kepulauan Nias, Sumatera Utara banyak melakukan peperangan, karena mereka sering berperang antar desa satu dengan lainnya.

Baca Juga: Kemkominfo Bakal Blokir Sejumlah Platform Media Sosial, Pengguna Siap-Siap

Dalam sejarahnya banyak desa yang memasang pagar batu yang tinggi sebagai pertahanan desanya masing masing.

Dari sejarah tersebut maka prajurit-prajurit Nias yang diperbolehkan pergi berperang diharuskan berlatih untuk lompat batu yang umumnya tinggi di atas 2 meter.

Tradisi Hombo pun sudah melekat di para pemuda Nias yang akan ikut perang, bahkan menjadi persyaratan bagi mereka harus bisa melompati tembok batu setinggi 2 meter.

Baca Juga: KEREN! 3 klub Dari 2 Negara Sudah Antri Untuk Tanda Tangan Egy Maulana Vikri

Tradisi lompat batu itu agar memudahkan untuk menyerang desa musuh dan bisa langsung melompatinya.

Halaman:

Editor: Galih R

Sumber: Instagram @sandiuno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x