PRIANGANTIMURNEWS - Resmi disesuaikan alias naik jenis pertalite naik dari harga Rp.7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter solar pun naik dari harga Rp.5.150 Rupiah menjadi Rp.6.800 perliternya dan pertamax non subsidi naik menjadi Rp.14.500 dari sebelumnya Rp.12.500.
Dikutip priangantimurnews.com dari Youtube Daftar Populer, kenaikan ini oleh pemerintah bertujuan untuk mengurangi beban dari subsidi APBN yang makin berat akibat naiknya harga minyak dunia karena jika dipertahankan tetap murah maka resikonya pada anggaran APBN yang meningkat.
Tapi naiknya BBM akan beresiko pada inflasi karena bahan pokok juga akan naik dilematis memang tapi tidak kali ini saja Presiden Indonesia berada di posisi seperti ini.
Di masa orde lama saja saat Presiden pertama Soekarno memerintah telah tiga kali perubahan terjadi pada harga BBM ada tiga jenis bahan bakar yang disubsidi premium solar dan minyak tanah,
Dimulai pada tanggal 22 November 1965 harga BBM jenis premium ditetapkan seharga 0,3 rupiah solar 0,2 rupiah dan minyak tanah 0,2 rupiah dua bulan kemudian 3 Januari 1966 pemerintah menaikkan harga premium menjadi satu rupiah solar 0,2 rupiah dan minyak tanah satu rupiah perliter.
Tanggal 27 Januari 1966 pemerintah pun menurunkan premium menjadi 0,5 rupiah solar naik menjadi 0,4 dan minyak tanah menjadi 0,2 rupiah.
Baca Juga: MENGEJUTKAN! Susi Bongkar Semuanya, Putri Candrwati Sampai Menangis Tak Sanggup!
Lalu di masa Orde Baru di bawah kekuasaan Soeharto BBM paling banyak terjadi perubahan harga ini dilakukan sebanyak 21 kali awal tahun menjabat saja premium dinaikkan menjadi 4 rupiah per liter,