Sebagai penanggungjawab atas sukses dan tidaknya perintah tersebut, maka pangdam 5 Jaya Mayjen Amir Machmud segera memerintahkan kepada para komandan Kodim dalam jajaran Kodam 5 jaya.
Untuk melaksanakan operasi penangkapan terhadap Supardjo dan para gembong PKI lainnya yang masih berada dan bersembunyi di wilayah Jakarta.
Sebagai tindak lanjut perintah tersebut, maka menjelang idul fitri diadakan rapat yang diikuti beberapa orang anggota intel kodim dalam jajaran kodam 5 jaya dibawah pimpinan komandan kodim 0501, Letkol Infantri, Sujiman.
Baca Juga: Bikin Heboh!! Sosok Devina Kirana Dituding Sebagai Selingkuhan Rizky Billar, Hingga Memicu KDRT
Kapten Infantri Suroso yang dipercaya sebagai komandan operasi kalong segera meluncur ke Halim Perdanakusuma guna mengadakan pembicaraan dengan komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Kolonel udara Rusman.
Sejak itu satgas operasi kalong beranggotakan 20 orang. Dalam pembicaraan itu disepakati pula anggota satgas operasi kalong yang berasal dari Angkatan darat harus menyesuaikan dengan AURI, baik identitas maupun kendaraannya.
Dengan demikian satgas operasi kalong tampak sekilas sebagai pasukan Angkatan udara yang bergerak di dalam jajarannya sendiri.
Ternyata operasi kalong memiliki dampak yang positif bagi AURI, karena hal ini merupakan upaya untuk menetralisir pandangan masyarakat saat itu yang kurang baik terhadap AURI akibat pemberontakan G30S/PKI.
Baca Juga: Ini Negara yang Lolos Semifinal UEFA Nations League, Inggris Turun Kasta, Prancis Gagal Lolos
Upaya menghilangkan noda di tubuh AURI yang sengaja dirintis oleh Menpangau Laksamana Madya Rusmin Nuryadin itu, mendapat dukungan sepenuhnya dari panglima komando wilayah udara V, Komodor Udara Saleh Basjarah.