Network
Dalam isi dakwaan penuntut umum terhadap terdakwah Ferdy Sambo dibacakan bahwa diketahui pernah bertanya kepada Bripka Rifki Rizal berani atau tidak menembak Brigadir J.
Mendengar pertanyaan Ferdy Sambo Bripka Ricky Rizal langsung menolak pasalnya dirinya mengaku takut dan tak kuat mental guna menembak sahabatnya sendiri tidak berani Pak karena saya nggak kuat mentalnya Pak ungkap Jaksa membacakan hasil dakwaan seperti yang disampaikan Jaksa,
Setelahnya Ferdy Sambo memanggil Bharada E atau Richard Eliezer guna memohon untuk menembak korban Brigadir J pasalnya Yosua diduga telah melecehkan Putri Candrawathi pada saat di Magelang dan sejatinya Ferdy Sambo hanya mendapat informasi sepihak yang berasal dari cerita Putri Candrawati yang belum pasti kebenarannya.
Dengan suruhan Ferdy Sambo inilah saksi Richard Eliezer bersedia guna melaksanakan perintah tersebut namun sebelumnya Ferdy Sambo memberikan alasan mengapa harus menembak Brigadir J.
Baca Juga: SANGAT KEJI!! Putri Candrawati Diduga Menjadi Otak dan Dalang Pembunuhan Brigadir J
Dengan inilah Richard Eliezer berusaha untuk patuh dengan sang pimpinan mengutip dari perkataan Jaksa setelah Richard Eliezer bersedia Ferdy Sambo langsung menyerahkan satu kotak peluru 9 mm.
Richard Eliezer yang langsung dilihat oleh Putri Candrawathi satu kotak berisi peluru 9 mm tersebut diberikan Ferdy Sambo pada saat Ricky Rizal hendak turun ke lantai 1 guna memanggil Richard Eliezer.
Usai Richard sampai di atas mendadak Ferdy Sambo meminta Eliezer guna menambahkan amunisi pada magazine senjata api merk Glock 17 nomor seri mpy 851 yang merupakan milik Richard Eliezer sendiri.
Seperti diketahui amunisi dalam magazine Richard Eliezer berawal dari isi 7 butir mendadak menjadi peluru 9 mm ditambah menjadi 8 butir peluru 9 mm.
Baca Juga: Update Terbaru!Teddy Minahasa Mengaku Telah Ditipu Wanita Ini Dengan Nominal Fantastis!
