Baca Juga: Inilah Daftar Nama Ajudan Ferdy Sambo Lengkap Dengan Pangkatnya!
Siklus ini disebut juga Siklus Milankovitch. Orbit Bumi yang lonjong membuat Bumi di satu waktu berada pada titik terdekat dari Matahari, disebut juga perihelion, dan di waktu lain berada pada titik terjauh dari Matahari, disebut juga Aphelion.
Saat harga mutlak deklinasi Matahari berkurang (Juni-September dan Desember-Maret), Matahari akan berkulminasi lebih lambat.
Sedangkan saat harga mutlak deklinasi Matahari bertambah (September-Desember dan Maret-Juni), Matahari akan berkulminasi lebih cepat.
Saat Bumi menjauhi titik perihelion menuju Aphelion (Januari-Juli), Matahari akan berkulminasi lebih lambat.
Sedangkan saat Bumi menjauhi titik Aphelion menuju perihelion (Juli-Januari), Matahari akan berkulminasi lebih cepat.
Kombinasi dari kedua faktor inilah yang membuat Matahari akan berkulminasi lebih cepat pada September-Desember dengan puncaknya pada 3 November
⠀
Secara umum, dampak tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbit Matahari lebih cepat. Bagi umat muslim, waktu sholat duha,
(saat ketinggian Matahari mencapai +4,5° atau sepenggalah) maupun waktu subuh sekaligus awal fajar astronomis (akhir malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya, terutama bagi wilayah selatan Indonesia.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Liga Champions Beserta TopSkor, Top Assist, Klasemen dan Daftar Tim Lolos ke Babak 16 Besar
⠀
Selain itu juga menyebabkan waktu terbenam Matahari (magrib) maupun waktu isya sekaligus akhir senja astronomis (awal malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya, terutama bagi wilayah utara Indonesia.***