Hingga kini, alat-alat masih terkurung di dalam lubang tambang batu bara sehingga polisi bersama Kementerian ESDM akan masuk untuk mengambilnya.
“Tentu dengan alat mereka (ESDM) yang memadai, namun belum bisa karena masih ada kendala,” ujarnya.
“Pada saat ini belum ada potensi tersangka dari saksi yang telah diperiksa, termasuk saksi yang belum diperiksa di level petinggi atau direktur PT NAL,” katanya.
Baca Juga: Wajib Lihat Taktik Shin Taeyong Hadapi Thailand di Piala AFF 2022
Sebelumnya ledakan lubang tambang milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) terjadi pada Jumat, 8 Desember 2022, sekitar pukul 08.30 WIB.
Ledakan tersebut mengakibatkan 10 orang pekerja meninggal dunia dan empat pekerja lainnya mengalami luka-luka.***