Network
PRIANGANTIMURNEWS- Pulau Sulawesi beberapa waktu lalu memang tengah dilanda bencana hidrometeorologi yang mengakibatkan korban jiwa dan beberapa rumah rusak, tidak terkecuali di Sulawesi Utara yang memiliki daerah rawan banjir dan longsor.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Sulawesi Utara akan berpotensi mengalami cuaca ekstrem sampai hari MInggu, 15 Januari 2023.
Dhira Utama, Kepala BMKG dalam Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado di Manado, pada Kamis 12 Januari 2023 melaporkan:
Baca Juga: Amalan Jumat: 5 Fadilah Keutamaan Surat Al Kahfi, Salah Satunya Terjaga dari Gangguan Setan
“Beberapa wilayah patut mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir atau genangan, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor,” ungkapnya.
“Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air yang siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan,” lanjutnya.
Diperkirakan bahwa wilayah-wilayah yang berpotensi dilanda cuaca yang cukup ekstrem diantaranya adalah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa.
Selain itu juga, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kota Manado, Kota bitung, Kota Kotamobagu dan Kabupaten Minahasa Utara.
Pelaksanaan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng, tidak menebang pohon sembarangan namun menebangn yang akan tumbang, dan membersihkan gorong-gorong wajib untuk diperhatikan.
Selain itu juga semua pihak diminta agar lebih mengintensifkan koordinasi, sinergitas dan komunikasi terkait kesiapan, antisipasi, dan laporan terkait bencana hidrometeorologi. Termasuk mengamankan baliho dan membersihkan saluran yang tersumbat.
Dhira mengharapkan masyarakat untuk terus merujuk informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem, dan juga perkiraan cuaca berbasis dampak dari BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado dengan lebih rinci dan detail di setiap kecamatan di seluruh wilayah Sulut. Melalui kanal informasi BMKG yang telah tersedia.
Baca Juga: Weghorst Bergabung Bersama Manchester United, Tinggal Selangkah Lagi
Saat ini Sulut, memang tengah berada pada musim hujan berdasarkan analisis kondisi iklim wilayah tersebut.
Beberapa wilayah di sana mengalami puncak musim hujan, serta kondisi dinamika atmosfer di wilayah Sulawesi Utara cukup signifikan yang berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi curah hujan tinggi dan kondisi cuaca ekstrem di beberapa wilayah.
Terdapat potensi sirkulasi siklon di beberapa wilayah utara Sulawesi Utara yang akan membentuk pola belokan angina serta perlambatan angina tiba-tiba.
Sebagaimana analisis kondisi dinamika atmosfer wilayah Indonesia masih cukup signifikan. Dengan indeks ENSO di NINO3.4 pada nilai -0.60 sementara normalnya adalah 0.5 yang berarti adanya signifikansi terhadap peningkatan hujan di seluruh Indonesia.
Aktifnya gelombang atmosfer tipe Kelvin di wilayah Sulut dapat menyebabkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan khususnya di wilayah kabupaten kepulauan meningkat.
Anomali suhu muka laut di Laut Sulawesi memiliki nilai 0.5 – 2 derajat Celsius menyebabkan penambahan massa uap air menjadi semakin banyak di atmosfer. Serta pengamatan cuaca udara atas, menunjukkan indeks labilitas atmosfer lokal yang memiliki intensitas ringan hingga sedang.
Pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus tentu terpengaruh akan hal tersebut yang menyebabkan semakin intens dan pada akhirnya akan mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angina kencang, dan kilat.***
Sumber: antaranews.com
