PRIANGANTIMURNEWS - Pekan lalu, tepi Danau Ranau tiba-tiba disesaki puluhan ribu ikan yang lemas dengan kondisi mulut terbuka.
Menurut keterangan para petambak ikan, ada indikasi ikan-ikan tersebut kekurangan oksigen akibat terjadi perubahan kondisi di dalam perairan tersebut.
Tentu, peristiwa yang terjadi di danau vulkanik dan terletak berdekatan dengan Pegunungan Bukit Barisan serta berhadapan langsung dengan Gunung Seminung itu membuat geger masyarakat Lampung.
Diketahui kematian massal secara mendadak itu terjadi di Keramba Jaring Apung (KJA) di perairan sekitar Danau Ranau, tepatnya di Pekon atau Desa Keagungan Kecamatan Lumbok Seminung Kabupaten Lampung Barat.
Baca Juga: Sejumlah Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Suap Lukas Enembe Disita KPK
Seketika kabar tersebut tersebar luas di media sosial bahkan telah diangkat menjadi berita oleh kanal berita daring, baik lokal maupun nasional.
Menanggapi fenomena tersebut, Kamaludin selaku Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung menyatakan bahwa jumlah ikan yang mati di Danau Ranau cenderung bertambah, dan volume ikan mati hingga sekarang telah mencapai 250 ton.
"Jumlahnya kemungkinan bertambah, karena sampai kemarin (Minggu, 15 Januari 2023) ikan mati sudah mencapai 250 ton," katanya di Liwa, Lampung Barat, Senin, 16 Januari 2023 dikutip dari Antara.
Sebagai informasi Ranau merupakan danau terbesar kedua setelah Danau Toba di Sumatera.