Baca Juga: DIANCAM DIBEKUKAN!! Klub Liga 2 Bersatu Lapor PSSI ke FIFA, Sampai Ngamuk di Depan Kantor Kemenpora
Kerugian yang dialami petambak
Untuk saat ini Kamaludin belum bisa memastikan berapa kerugian yang dialami petambak. Namun menurut perkiraan yang ada kerugian mencapai miliaran rupiah.
"Kalau kita kalkulasikan dari 250 ton itu ke rupiah dengan harga Rp25 ribu per kilo sekitar kurang lebih Rp5 miliar total kerugiannya," jelasnya.
Penyebab kematian 250 juta ton ikan
Kamaludin menyebut penyebab kematian ribuan ikan masih belum diketahui pasti. Namun pihaknya menduga ikan-ikan tersebut mati karena kadar belerang yang naik di danau itu.
"Kadar belerang naik, akibatnya kadar oksigen di Danau Ranau turun, yang mengakibatkan kematian ikan," tuturnya.
Baca Juga: Status Gunung Dieng beralih Ke Waspada, Kunjungan Pariwisata tidak Berhenti
Nasib ikan yang masih segar
Kamaludin mengungkapkan bahwa dari fenomena ini, masyarakat berupaya menyelamatkan ikan yang masih segar sekitar 25 sampai 30 persen untuk dikonsumsi.