Kemiripan Kondisi Geografis Indonesia dengan Turki, BMKG: Fenomena ini Pengingat untuk Kita

- 25 Februari 2023, 06:18 WIB
 Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (tengah) dan kedua rekannya dalam konferensi pers "Analisis Pembelajaran Gempa Bumi Turki untuk Membangun Kesadaran, Mitigasi, dan Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Potensi Kegempaan di Indonesia" pada Kamis, 23 Februari 2023.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (tengah) dan kedua rekannya dalam konferensi pers "Analisis Pembelajaran Gempa Bumi Turki untuk Membangun Kesadaran, Mitigasi, dan Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Potensi Kegempaan di Indonesia" pada Kamis, 23 Februari 2023. /

PRIANGANTIMURNEWS - Kemiripan kondisi geografis Indonesia dengan Turki tampak dari tingginya intensitas gempa bumi tektonik.

Kejadian gempa Turki sekaligus mengingatkan, bahwa Indonesia juga memiliki potensi yang sama dengan bencana besar yang dialami Turki.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam konferensi pers pada Kamis, 23 Februari 2023 lalu.

Baca Juga: Hoffenheim vs Borussia Dortmund Bundesliga: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Dwikorita menyampaikan bahwa baik kondisi geografis Indonesia dan Turki adalah wilayah rawan gempa tektonik yang dipicu oleh sesar aktif di kawasan tersebut.

“Kondisi geografis tektoniknya ada kemiripan, meskipun tidak sama persis,” ujar Dwikorita

“Gempa Turki mengingatkan kita bahwa sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar atau strike slip dapat menyebabkan kejadian gempa katastrofe dan gempa yang sangat kompleks,” lanjutnya.

Oleh sebab itu, pihaknya akan mengkaji dengan komprehensif terkait zona sesar geser atau 'strike-slip fault' yang sangat mirip sesar di Turki.

Baca Juga: Ini Jadwal Sholat Bogor Kota-Kabupaten, Sabtu, 25 Februari 2023, Serta Do'a yang Bermanfaat Bagi Kehidupan

Sesar yang mirip dengan Turki tersebut meliputi Sesar Opak, Sesar Gorontalo, Sesar Sorong, Sesar Tarera Aiduna, dan Sesar Yapen.

Juga Sesar Besar Sumatera, Sesar Palu-Koro, Sesar Matano, Sesar Cimandiri, dan beberapa sesar lainnya.

Dwikorita juga menyampaikan ancaman bahaya lain, disamping zona sesar geser. Bahaya yang perlu diwaspadai di Indonesia itu yakni gempa multisegmen.

Dalam kasus gempa multisegmen ini patahan benar-benar akan terpecah dan terbagi menjadi blok maupun segmen, dimana patahan tersebut berdekatan dengan patahan lain.

Baca Juga: Terbukti Turut Merintangi Penyidikan, Chuck Putranto Divonis 1 Tahun Penjara

Menyebabkan gempa dahsyat yang luar biasa yang berpotensi memecah permukaan tanah yang panjang dan luas.

COntoh tersebut seperti gempa bumi yang terjadi di Turki-Suriah yang berkekuatan 7,8 magnitudo.

Gempa dahsyat tersebut telah memecah segmen sesar Anatolia Timur dengan panjang 300 kilometer melewati enam segmen, diantaranya adalah Tukoglu, Golbasi, Yarpuzlu, Lakehazar, dan Gorzali.

“Fenomena ini memberikan peringatan bagi kita yang ada di Indonesia untuk mewaspadai adanya potensi gempa multisegmen yang sangat mungkin terjadi,” ucap Dwikorita.

Baca Juga: Ini Jadwal Sholat Bekasi Kota-Kabupaten, Sabtu, 25 Februari 2023, Serta Do'a yang Bermanfaat Bagi Kehidupan

Dalam penyampaiannya ketika konferensi pers, dirinya berkata fenomena tersebut sebelumnya telah terjadi di Pulau Lombok pada tahun 2018 lalu.

Dimana, pulau Lombok saat itu diguncang oleh gempa dahsyat selama tiga minggu dengan rekaman skala 6.4, 7.0. 5.9, 6.2 dan 6.9 magnitudo.

“Gempa Turki 7.8 magnitudo, sanggup memecahkan hampir seluruh segmen Sesar Anatolia Timur," paparnya

"Memicu gempa di jalur sesar lain, yaitu sistem sesar Surgu di sebelah baratnya yang terpicu hingga terjadi gempa dengan magnitudo 7.5 dan 6.0,” tambahnya.

Baca Juga: Ini Jadwal Sholat Bandung Kota-Kabupaten, Sabtu, 25 Februari 2023, Serta Do'a yang Bermanfaat Bagi Kehidupan

Dampak gempa susulan yang dipicu oleh sesar Anatolia Timur tersebut pada akhirnya menambah kerusakan akibat gempa bumi menjadi semakin besar.

Perlu diketahui kondisi geografis zona sesar utama yang juga dikelilingi banyak sesar lain banyak terletak di Indonesia.

Dimana kategori sesar yang termasuk adalah Sesar Cimandiri, Sesar Semangko, Sesar Palu Koro, Sesar Aceh Seulimeum, Sesar Kawa dan beberapa sesar lain.

“Karena kondisi Indonesia yang banyak patahan, yang mirip dengan Turki, kita seharusnya mewaspadai gempa di zona sesar yang padat penduduknya," ujar Dwikorita.

Baca Juga: Update Kasus Penganiayaan! Ternyata MDS Menganiaya Korban Saat Posisi Sujud

"Misalnya gempa Turki terjadi di kota-kota besar di selatan tengah Turki,” akhirinya.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Konferensi Pers BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x