Wacana Relokasi Depo Pertamina Plumpang, Politikus: Harusnya Jaraknya Jauh, Tidak Hanya dibatasi Satu Jalan

- 6 Maret 2023, 16:47 WIB
Foto tampak atas pemukiman yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Foto tampak atas pemukiman yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang /Antara/

PRIANGANTIMURNEWS – Menyusul dampak dari musibah kebakaran Depo Pertamina Plumpang, sejumlah pejabat mulai mengkaji wacana relokasi.

Banyak yang menilai, lokasi Depo Pertamina Plumpang tidak ideal karena sangat berdekatan dengan lokasi pemukiman warga yang hanya dipisahkan oleh satu ruas jalan.

Hal ini memang perlu dikaji ulang, karena, faktanya, Depo Pertamina Plumpang sudah berdiri sebelum pemukiman warga terbangun di sekitar lokasi.

Baca Juga: Sifat dan Ciri-ciri Orang-orang Sholeh Sholeha, Simak Penjelasannya

Sungguh menjadi pertanyaan, bagaimana bisa kemudian pemukiman penduduk berkembang di sekitar lokasi.

Langkah-langkah preventif dari pihak manajemen Pertamina beserta kebijakan para pemangku kepentingan di kalangan pejabat rasanya perlu dievaluasi, terkait berkembangnya pemukiman di sekitar lokasi.

Salah satu anggota komisi VII DPR, Abdul Kadir Karding menuturkan, menurutnya lokasi Depo Pertamina Plumpang memang tidak ideal.

“Ini jarak antara depo sama rumah penduduk itu Cuma batasan satu jalan ya. Ada dua langkah yang harus dilakukan. Pertama, merelokasi rumah penduduk. Karena depo itu ada lalu baru rumah penduduk,” tuturnya.

Baca Juga: Duplikat Permainan Persib! Persik Kediri Sampaikan Pesan Mengejutkan! Cek Faktanya

Terkait hal ini, menurut anggota DPR komisi VII itu, sebenarnya sudah ada upaya untuk membebaskan lahan di sekitar Depo Plumpang pada tahun 2016, karena memang kondisinya tidak ideal.

“Harusnya (jarak dengan rumah penduduk, red.) jauh, tidak hanya batas satu jalan,” katanya.

Selanjutnya, ia pun memberi alternatif kedua yakni dengan melakukan relokasi Depo Pertamina. Namun, ia pun mengakui bahwa pilihan ini sama-sama perlu dikaji ulang mengingat biaya yang diperlukan pasti akan mahal.

Ia pun sempat menyinggung tentang perlunya evaluasi di sisi manajemen Pertamina.

Baca Juga: Parah! Sedang Pesta Miras 15 Remaja Diamankan Tim Maung Galunggung dan Polres Tasikmalaya

“Artinya, ini bisa jadi ada faktor kesalahan manusia ya.Tapi kan kita belum bisa pastikan”, tuturnya.

Lebih lanjut, langkah jangka pendek yang harus dilakukan oleh Pertamina menurutnya berkaitan dengan penanganan terhadap para korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Menurut Abdul Kadir, Pertamina harus memberikan jaminan asuransi bagi korban meninggal, menanggung biaya perawatan pasien yang luka-luka, memenuhi kebutuhan pengungsi hingga mengganti kerugian yang diderita oleh para korban.

Kemudian, secara pribadi ia berharap kegiatan operasional Depo Pertamina Plumpang tetap berjalan dalam memasok bahan bakar minyak (BBM).

Baca Juga: Masyallah! Setelah Hijrah Mantan Kasir Toserba ini Merintis Rumah Tahfidz Quran di Tasikmalaya

“Pasokan BBM harus terus jalan. Apalagi Depo Plumpang bertanggung jawab terhadap 25 persen distribusi BBM se-Indonesia. Harus dipastikan karena ini 25 persen ya, bisa kacau nanti,” jelas anggota DPR Komisi VII dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x