Lempeng Sangihe di Sulteng Bergerak, Gempa Bumi Berskala 5,5 Magnitudo Pun Terjadi

- 28 Maret 2023, 13:56 WIB
Pusat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 berlokasi di wilayah pantai timur laut Banggai, Sulawesi Tengah terjadi pada hari Selasa, 28 Maret 2023 pukul 11:19 WIB.
Pusat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,5 berlokasi di wilayah pantai timur laut Banggai, Sulawesi Tengah terjadi pada hari Selasa, 28 Maret 2023 pukul 11:19 WIB. /infobmkg/

PRIANGANTIMUERNEWS - Lempeng Sanghine di Sulawesi Tengah mengalami pergerakan berupa deformasi batuan dalam, dan sebabkan gempa bumi.

Guncangan gempa tersebut memiliki skala 5,5 magnitudo  yang berpusat di daerah pantai timur laut Banggai, Sulawesi Tengah.

Dalam laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bencana tersebut terjadi pada pukul 11:19 WIB pada hari Selasa, 28 Maret 2023.

Baca Juga: Wow Ditjen Keimigrasian RI Jalin Kerjasama Dengan DHA Australia

Dalam keterangan lebih lanjut deformasi batuan dalam tersebut terjadi di wilayah perairan dengan titik koordinat 0,43 lintang selatan dan 123,57 bujur timur.

Berlokasi di dalam laut dengan jarak 30 kilometer dari timur laut Bualemo, banggai, Sulawesi Tengah dengan kedalaman mencapai 65 kilometer.

Laporan lengkap tersebut disampaikan oleh Daryono Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG di Jakarta pada Senin, 28 Maret 2023.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya," ungkap Daryono.

Baca Juga: Harus Bayar Qadha! Lupa Sudah Berapa Jumlah Utang Puasa, Simak Penjelasan Buya Yahya

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe di bawah Teluk Tomini," tambahnya.

Dalam laporannya gempa tersebut bermekanisme 'oblique thrust' atau pergerakan geser naik berdasarkan analisis data.

Daryono menyampaikan bahwa gempa tersebut sangat terasa di wilayah Luwuk dengan skala intensitas berkategori IV Modified Mercally Intensity (MMI).

Kabupaten Gorontalo juga ikut merasakan dampak guncangan gempa deformasi batuan dalam tersebut, hanya saja skala intensitasnya hanya II sampai III.

Baca Juga: Dialog Terbuka Cipasung, Hj Sinta Nuriyah Berharap Para Tokoh Muda Menjadi Pelopor Penerus Bangsa Indonesia

Sedangkan di Kota Gorontalo sendiri, skala intensitasnya hanya mencapai II MMI.

Daryono lebih lanjut menyampaikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami, dan sampai pukul 11:35 belum, tercatat gempa bumi susulan (aftershock).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Dilanjutkan dengan himbauan untuk menjauhi bagunan yang sudah retak dan mudah roboh, karena gempa bisa sewaktu-waktu terjadi.

Baca Juga: Timnas Indonesia Siap Bombardir Burundi, Pertandingan Leg Kedua FIFA Matchday

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa," ujarnya

"Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," akhirinya.

Tidak ada korban jiwa dalam guncangan kali ini. Kendati demikian, masyarakat diminta untuk waspada dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.***

 

Baca Juga: FIFA Disebut Tunjuk Peru Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20! Batal di Indonesia!? Benarkah?

Editor: Sri Hastuti

Sumber: InfoBMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah