Keterlaluan! Anggota Peneliti BRIN Halalkan Darah Muhammadiyah, Netizen Murka

- 25 April 2023, 08:28 WIB
  Komentar salah satu peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin yang mengancam Muhammadiyah karena perbedaan Idul FItri 1444 Hijriah
Komentar salah satu peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin yang mengancam Muhammadiyah karena perbedaan Idul FItri 1444 Hijriah /Tangkap layar instagram @mamunmurod_/

PRIANGANTIMURNEWS - BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) seketika viral di media sosial, setelah seorang anggota Peneliti BRIN menghalalkan darah Muhammadiyah.

 

Pesan tersebut dimuat dalam media sosial Facebook dengan akun bernama AP Hasanuddin. Menanggapi komentar kritik akun Thomas Djamaluddin, yang juga seorang peneliti BRIN.

Komentar tersebut adalah buntut dari perbedaan metode Idul Fitri 2023 di Indonesia. Serta buntut dari penolakan Muhammadiyah yang meminta izin sholat Idul Fitri di Masjid Pemerintah.

Baca Juga: Warga Muhammadiyah Wajib Tahu! Ini Masjid Digunakan Sholat Idul Fitri Jumat 21 April 2023 di Kota Tasikmalaya

Komentar tersebut sangat mengerikan karena menyiratkan pesan ancaman pembunuhan, fitnah dan perpecahan NKRI.

BRIN yang dipandang sebagai lembaga intelektual, justru anggotanya mencaci maki Muhammadiyah layaknya kaum tak berpendidikan.

"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan?" ungkap AP Hasanuddin, peneliti BRIN.

 

"Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," ungkapnya.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Sudah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri Lebih Cepat, Jadwal Sidang Isbat!

Bahkan dengan lugasnya akun peneliti BRIN tersebut menghina jasa-jasa Muhammadiyah terhadap Indonesia.

"Kalian Muhammadiyah meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan," lanjutnya.
 
"Tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (Takhayul, Bid'ah, Khurafat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral," sambungnya.

"Buat apa kalian bangga-bangga punya masjid, panti, sekolah dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya untuk egosentris dan egosektoral saja?" akhirinya.

Baca Juga: Prediksi Erma Yulihastin Terkait Badai Jabodetabek Meleset, BRIN Dikritik Banyak Orang

Komentar tersebut pun menuai banyak kecaman, termasuk dari Rektor Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod.

 

Dalam akun twitternya @mamunmurod_, Murod menyayangkan komentar tersebut yang justru datang dari lembaga intelektual sekelas BRIN.

"Kok main ancam bunuh? BRIN sebagai lembaga riset harusnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bukan justru seperti preman," cuit Murad.

Sementara netizen Indonesia ramai-ramai mengecam komentar tak berintelektual anggota BRIN tersebut.

Seperti yang ditulis oleh @Muhtadin yang menyayangkan pernyataan lembaga BRIN tersebut.

Baca Juga: CEK FAKTA! Walikota Sukabumi Melarang Warga Muhammadiyah Sholat di Lapang Merdeka

"Orang seperti ini kok dibilang intelektual , omongannya kaya orang enggak sekolah. Ngeri juga bacanya,"

Komentar serupa pun disampaikan oleh akun @Khairilasri:

"Apakah orang ini representasi dari kualitas BRIN? Kalau iya sudah sepatutnya lembaga ini dibubarkan saja. Memalukan,"

 

Tiba-tiba komentar bubarkan BRIN menjadi ramai dibeberapa kolom komentar termasuk yang diserukan oleh akun @JoniAhmadSugiarto: "Bubarin aja lah BRIN!!!!,"

Akun SDN BEDORO 2 Channel bahkan menyindir pernyataan sisnis anggota BRIN tersebut dengan slogan Indonesia: "Bhineka tunggal ika,"

Sementara akun @ErwinSatu justru membalikan fakta pernyataan AP Hasanuddin tentang Idul FItri di Indonesia.

"Cuma 12 negara di Dunia yang lebaran di hari Sabtu. Jadi menurut kalian. . . yang bener itu yang mana?"

Banyak netizen yang menyayangkan kegaduhan pemerintah akhir-akhir ini, seperti komentar dari @umkrisBotol:

"Hadehhh kepentingan politik ini, menyedihkan sekali kalian obok-obok umat muslim dari dalam," ujarnya.

Juga akun @Afrinsafira yang menyayangkan warga Indonesia karena menggaji pemerintah dengan pajak yang salah sasaran.

"Ngeri, pajak rakyat salah sasaran,"

Juga akun senada dari @elitglobal: "Digaji negara cuma bisa begitu? Pantes negara kita cuma bisa ngutang. Kayak tetangga saya,"

 

Mendengar banyaknya kecaman dari berbagai pihak dan netizen Indonesia, Andi Pangerang Hasanuddin akhirnya memohon maaf dengan menuliskan 'Surat Pernyataan'.

Serta dirinya akan berupaya menemui PP Muhammadiyah.

"Betul itu percakapan saya dengan beliau (Thomas Djamaludin). Saat ini saya sedang mengupayakan pertemuan dengan Muhammadiyah untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf," ujar Andi.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Twitter @mamunmurod_


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah